Friday 13 May 2016

PTK SMK






Loggo Daerah




LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS


UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI
METODE INKURI PADA PELAJARAN MEMELIHARA SISTEM HIDROLIK DAN KOMPRESOR UDARA SISWA KELAS X
SMK .............. TAHUN PELAJARAN 2013/2014



Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Kenaikan Pangkat Golongan dari .../a ke .../b






Oleh

..............
NIP. ..................................









SMK ..............
Jl. .............................................................................
2013


LEMBAR PENGESAHAN



1. Judul Penelitian
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui  Metode Inkuri pada Pelajaran Memelihara Sistem Hidrolik dan Kompresor Udara Siswa Kelas X SMK .............. Tahun Pelajaran 2013/2014
2. Identitas Peneliti
    a. Nama Lengkap dan Gelar
 b. Jenis Kelamin
 c. Pangkat, Golongan, NIP
 d. Asal Sekolah
 e. Alamat Kantor

 f. Alamat Rumah


.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
Telp/HP. ..............................
3. Lama Penelitian


4. Sumber Biaya
3 bulan / dari bulan ............ sampai dengan bulan .................. 20....

Swadana

 


                                                                        …………….,…………………….
                Petugas Perpustakaan                                           Peneliti




                ……………………..                               ………………………
            NIP. ……………………..                       NIP. ……………………..           



Mengetahui/Mengesahkan
Kepala Sekolah
                                  



……………………………….
NIP.……………………..


UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI
METODE INKURI PADA PELAJARAN MEMELIHARA SISTEM HIDROLIK DAN KOMPRESOR UDARA SISWA KELAS X
SMK .............. TAHUN PELAJARAN 2013/2014


Oleh


..............
NIP. .............................


ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK ..............  melalui metode inkuiri pada materi materi prinsip-prinsip, konstruksi dan kerja sistem hidrolik, serta prosedur pemeliharaan, perbaikan dan pengujian. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK .............. sebanyak 31 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan atau observasi, dan pemberian tes pada setiap akhir siklus pembelajaran.  Data-data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada kegiatan belajar mengajar mengalami peningkatan dari kondisi awal sebanyak 12 siswa atau 38,71%, naik menjadi 18 siswa atau 58,06% pada siklus pertama, dan 96,77% atau 30 siswa pada siklus kedua. Hasil belajar siswa pada studi awal hanya  60,97, naik menjadi 64,52 pada siklus pertama, dan  76,45 pada siklus kedua, dengan tingkat ketuntasan belajar sebanyak 11 siswa (35,48%) pada studi awal, 54,84% atau 17 siswa pada siklus pertama,  28 siswa atau 90,32% pada siklus terakhir, walaupun masih ada tiga siswa (9,68%) yang belum tuntas namun karena semua kriteria keberhasilan proses pembelajaran telah tercapai pada siklus kedua maka dinyatakan bahwa proses perbaikan pembelajaran selesai dan berhasil pada siklus kedua. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Memelihara Sistem Hidrolik dan Kompresor Udara pada materi materi prinsip-prinsip, konstruksi dan kerja sistem hidrolik, serta prosedur pemeliharaan, perbaikan dan pengujian dengan menggunakan metode inkuiri, maka aktivitas dan hasil belajar siswa pada siswa kelas X SMK .............. tahun 2013/2014 dapat meningkat.

Kata kunci : inkuiri, aktivitas, hasil belajar




KATA PENGANTAR




Penulis bersyukur kepada  Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNyalah seluruh proses penelitian sampai penulisana laporan berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui  Metode Inkuri pada Pelajaran Memelihara Sistem Hidrolik dan Kompresor Udara Siswa Kelas X SMK .............. Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat terselesaikan. Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat dan golongan dari ..… ke …..
Peneliti mengakui, dengan terselesaikannya penulisan karya tulis ini, tentunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui tulisan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1.      ………………….., Kepala Dinas ……………. yang telah mengijinkan dan mendukung dilakukannya Penelitia Tindakan Kelas ini.
2.      ………….., Pengawas SMK ……………. yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan pada penulisan karya tulis ini.
3.      Kepala Sekolah serta teman-teman guru SMK ..............  lainnya yang senantiasa memberi semangat dan dorongan selama penelitian dan penulisan karya tulis ini berlangsung.
4.      Siswa-siswa kami kelas X, yang telah ikut terlibat dalam Penelitian  Tindakan Kelas ini.
Penelitipun menyadari,  bahwa penulisan karya tulis ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun, akan peneliti terima dengan senang hati.
Akhirnya peneliti berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
…………………… …….

Peneliti
                                                           
           
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL.............................................................................................        i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................       ii
ABSTRAK.........................................................................................................      iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................      iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................       v
DAFTAR TABEL..............................................................................................      vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................     vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................    viii

BAB      I      PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Permasalahan.................................................         
B.      Identifikasi Masalah ..............................................................         
C.      Rumusan Masalah ..................................................................         
D.      Tujuan Penelitian....................................................................         
E.       Manfaat Penelitian .................................................................         
BAB      II     TINJAUAN PUSTAKA
A.  Kajian Teori ...........................................................................         
B.   Kerangka Berpikir .................................................................         
C.   Hipotesis Tindakan ................................................................         
BAB     III    METODE PENELITIAN
A.      Setting Penelitian....................................................................         
B.      Metode dan Rancangan Penelitian.........................................         
C.      Subjek Penelitian....................................................................         
D.      Teknik Pengumpulan Data ....................................................         
E.       Validasi Data..........................................................................         
F.       Analisis Data..........................................................................         
G.      Prosedur Penelitian.................................................................         
H.      Indikator Keberhasilan...........................................................         

BAB     IV    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Penelitian ......................................................................         
B.   Pembahasan............................................................................         

BAB      V     PENUTUP
A.  Kesimpulan ............................................................................         
B.   Saran.......................................................................................         

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN



DAFTAR TABEL

TABEL                                                                                                       Halaman

Tabel   3.1     Indikator Komponen Pengamatan Kegiatan Siswa.....................         
Tabel   3.2     Deskriptor Komponen Pengamatan Kegiatan Siswa...................         
Tabel   3.3     Skenario Pembelajaran Tiap Siklus .............................................         
Tabel   4.1     Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Kondisi Awal...........................         
Tabel   4.2     Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal                     
Tabel   4.3     Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Siswa pada Siklus Pertama                    
Tabel   4.4     Rekapitulasi Hasil Tes Formatif  Siklus Pertama ........................         
Tabel   4.5     Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Siswa pada Siklus Kedua                      
Tabel   4.6     Rekapitulasi Hasil Tes Formatif  Siklus Pertama ........................         














DAFTAR GAMBAR

GAMBAR                                                                                                  Halaman

Gambar    2.1 Bagan Kerangka Pikir...............................................................         
Gambar    3.1 Model PTK Kemmis & Taggart................................................         
Gambar    4.1 Peningkatan Aktivitas Siswa pada Siklus Pertama...................         
Gambar    4.2 Peningkatan Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus Pertama....         
Gambar    4.3 Peningkatan Aktivitas Siswa pada Siklus Kedua.....................         
Gambar    4.4 Peningkatan Hasil Tes Formatid Siswa pada Siklus Kedua ....         











DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN                                                                                                             

Lampiran    1     :    Surat Ijin Penelitian
Lampiran    2     :    Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Observer
Lampiran    3     :    Jurnal Kegiatan Penelitian
Lampiran    4     :    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran    5     :    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran    6     :    Daftar Hadir Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    7     :    Daftar Hadir Peneliti dan Observer Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    8     :    Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    9     :    Daftar Nilai Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 
Lampiran    10   :    Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    11   :    Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran    12   :    Dokumentasi  Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II 





BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Tujuan bangsa Indonesia yang terkandung di dalam Undang
Undang Dasar 1945 salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut sarana yang paling tepat yaitu dengan
pendidikan di sekolah, hal itu dikarenakan kemajuan dan masa depan
bangsa sepenuhnya terletak di pundak anak bangsa dalam menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berkembang dengan pesat.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis lembaga
pendidikan formal yang mempunyai tujuan untuk mempersiapkan peserta
didik dalam menguasai keterampilan tertentu untuk dapat masuk ke dalam
industri sekaligus memberikan bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi yaitu untuk masuk ke perguruan tinggi.
Sekolah Menengah Kejuruan menyediakan bidang keahlian yang
beragam sesuai dengan sektor industri yang ada. Peserta didik akan dilatih,
dididik dan diberikan keterampilan yang sesuai dengan bidang keahlian yang
telah diambil agar profesional dalam bidang tersebut. Di dalam
kurikulum tersebut pembelajarannya berorientasi terhadap siswa, siswa
dituntut bersikap aktif dalam proses pembelajaran baik di kelas maupun di
ruang praktik. Namun faktor yang paling berpengaruh dalam menerapkan
kurikulum tersebut yaitu kemampuan guru di dalam pengelolaan
pembelajaran di ruang kelas maupun saat praktik melalui penggunaan
metode pembelajaran yang bertujuan untuk menunjang ketercapaian
efektifitas dalam pembelajaran.
Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru meliputi cara-cara
untuk menentukan kegiatan belajar dalam proses pembelajaran. Sekarang
ini tak sedikit guru yang masih menerapkan cara konvensional di dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Karena banyaknya materi yang
diberikan oleh guru akan berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam
menerima materi yang disampaikan, di sisi lain dalam pembelajaran cara
konvensional ini siswa lebih cenderung hanya memperhatikan guru
menyampaikan materi di depan, sehingga siswa tidak melakukan banyak
aktivitas.
Dari keterangan yang diperoleh, diketehui bahwa hasil belajar pada memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara masih rendah Ketidakmampuan siswa tersebut menunjukkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan oleh guru. Siswa menerima materi yang disampaikan oleh guru secara aktif dengan mencatat dan tanpa ada satu pun siswa yang mengajukan pendapat atau bertanya secara lisan terkait dengan materi tersebut. Siswa masih berperan sebagai objek pembelajaran, belum sebagai subjek pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan masih terbatas pada metode ceramah sehingga siswa tampak pasif selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, perlu dirancang suatu pembelajaran yang membiasakan siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan dapat memahami konsep memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara yang berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar. Strategi pembelajaran yang dapat dirancang yaitu dengan menerapkan metode, model, atau pendekatan pembelajaran yang relevan (Uno, 2011: 2).
Suatu strategi pembelajaran efektif yang dapat diterapkan salah satunya adalah pembelajaran dengan metode inkuiri. Pembelajaran dengan metode inkuiri ini berpusat pada siswa sehingga siswa benar-benar terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran tersebut mampu mendorong siswa untuk mendapatkan suatu pemahaman konsep atau prinsip memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara yang lebih baik sehingga siswa akan lebih tertarik terhadap memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara. Dalam pembelajaran dengan metode inkuiri ini, siswa dibimbing untuk dapat mempergunakan atau mengkomunikasikan ide-ide memelihara sistem hidrolik dan kompresor udaranya, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka pelajari untuk menemukan suatu pengetahuan baru. Setiap siswa berkesempatan untuk memikirkan permasalahan yang telah disajikan oleh guru atau permasalahan yang muncul dari siswa sendiri sehingga siswa akan mampu mengkaji permasalahan tersebut dan mampu untuk menemukan konsep atau prinsip memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara melalui beberapa proses serta bimbingan guru sebatas yang diperlukan saja. Pembelajaran dengan metode inkuiri ini mempunyai prosedur yang ditetapkan secara langsung untuk memberi siswa kesempatan berfikir, berkreativitas, merumuskan hipotesis dan menarik kesimpulan. Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan formulasi judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui  Metode Inkuri pada Pelajaran memelihara Sistem Hidrolik dan Kompresor Udara Siswa Kelas X SMK .............. Tahun Pelajaran 2012/2013.
B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sabagai berikut:
1.         Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara
2.         Guru kurang kreatif dan inovatif menggunakan model dan metode pembelajaran dalam menyajikan materi
3.         Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran kurang maksimal karena peran siswa masih sebagai objek pembelajaran, belum sebagai subjek pembelajaran.
C.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.      Bagaimana peningkatan aktivitas belajar pada pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara melalui penerapam metode inkuiri siswa kelas X SMK .............. Tahun Pelajaran 2012/2013?
2.      Bagaimana peningkatan hasil belajar pada pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara melalui penerapam metode inkuiri siswa kelas X SMK .............. Tahun Pelajaran 2012/2013?
D.      Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
1.         Meningkatkan aktivitas belajar pada pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara melalui penerapam metode inkuiri siswa kelas X SMK .............. Tahun Pelajaran 2012/2013.
2.         Meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara melalui penerapam metode inkuiri siswa kelas X SMK .............. Tahun Pelajaran 2012/2013.
E.       Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanana penelitian tindakan sekolah ini adalah:
1.    Manfaat Teoritis
Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan terhadap pendidikan teknik kendaraan ringan dan
memperkaya hasil penelitian yang telah ada serta dapat memberikan
gambaran mengenai metode-metode pembelajaran khususnya metode
inkuiri.
2.    Manfaat Praktis
a.    Bagi Siswa
Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara.
b.    Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberdayakan guru memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara sekaligus memberikan inovasi baru dalam pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara yang berguna untuk meningkatkan hasil belajar memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara siswa.
c.    Bagi Sekolah
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah terutama dalam pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara.
d.   Bagi Peneliti
Dapat menambah ilmu dan pengalaman tentang pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara, sehingga tidak sekedar mengetahui teorinya saja. sekaligus dapat mempratikkan ilmu yang diperoleh selama di perkuliahan dalam pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara.
 

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.  Kajian Teori
1.    Aktivitas Belajar
Istilah aktivitas sering dikenal dalam kehidupan sehari-hari yang bermakna kegiatan. dijelaskan bahwa "Activity is being active or lively, when a man is over seventy last time of full us usually past,"   Artinya: Aktivitas mengerjakan sesuatu kegiatan dengan aktif, di mana seseorang mempergunakan waktunya semuanya selalu berhasil, Sedangkan belajar atau learning dapat didefenisikan : "Learning Is a relatively permanent change In behavioral tendency and is the result of reinforced practice," (John P. De Cacco, 1996:243)  Yang bermaksud: Belajar adalah perubahan yang relatif tetap dalam kecenderungan berpusat dan ia membawa hasil kenyataan yang kuat.  Pendapat lain tentang belajar berbunyi :"Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian (M.Ngalim Purwanto, 1985: 81) 
Dalam proses pembelajaran, aktivitas merupakan salah satu faktor penting, karena  aktivitas  merupakan  proses  pergerakan  secara  berkala  dan  tidak  akan tercapainya  proses  pembelajaran  yang  efektif  apabila  tidak  adanya  aktivitas. Seperti  yang  diungkapkan  oleh  Dave  Meiner  (dalam Iis  Indraeni  2009:10)  bahwa “belajar berdasar aktivitas berarti bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indera sebanyak mungkin, sehingga dapat membuat seluruh tubuh dan fikiran terlibat dalam proses belajar mengajar”
Berdasarkan  penjelasan  di atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  aktivitas  belajar siswa  adalah  bergerak  aktif  secara  berkala  yang  melibatkan  fisik,  fikiran  dan semua  indera  yang  berhubungan  dengan  proses  pembelajaran.  Tidak  ada  belajar kalau  tidak  ada  aktivitas.  Oeh  sebab  itulah  aktivitas  dikatakan  asas  yang  snagt penting dalam pembelajaran.
Bila pengertian aktivitas dikaitkan dengan pengertian belajar dapat dimaksudkan : Aktivitas adalah melakukan  suatu perbuatan yang dapat merubah kepribadian seseorang dengan aktif, dimana seseorang mempergunakan waktunya, kecakapannya sehingga menghasilkan kecakapan baru yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kapandaian dan pengertian. Dengan kata la­in aktivitas belajar adalah kegiatan yang aktif dilakukan oleh seseorang untuk membawanya pada perubahan tingkah  laku yang baru dan dicerminkan  dalam kepribadiannya.
Menurut  Usman  ( dalam Iis  Indraeni  2009:11)  mengemukakan  bahwa  aktivitas belajar siswa dapat digolongkan ke dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:
a.    Aktivitas  visual  (Visual  activities)  meliputi  membaca,  menulis, melakukan eksperimen dan demontrasi.
b.    Aktivitas  lisan  (Oral  activities)  meliputi  bercerita,  membaca  sajak, tanya jawab, diskusi dan menyanyi.
c.    Aktivitas  mendengarkan  (Listening  activities)  meliputi  mendengarkan penjelasan  dari  guru,  mendengarkan  ceramah,  mendengarkan pengarahan.
d.   Aktivitas gerak (Motor actifities) meliputi senam, atletik, menari.
e.    Aktivitas  menulis  (Writing  activities)  meliputi  mengarang,  menulis surat, membuat makalah.
2.    Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan sasaran yang ingin dicapai setelah proses belajar mengajar berlangsung. Snelbeker (dalam Rusmono, 2012: 8) mendefinisikan bahwa hasil belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar. Selanjutnya Winkel (dalam Purwanto, 2011: 45) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Senada dengan hal itu, Suprijono (2012: 7) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 200), hasil belajar adalah sebuah kegiatan belajar mengajar yang menghendaki tercapainya tujuan pengajaran yang ditandai dengan skala nilai dan perubahan tingkat perkembangan mental yang lebih baik dari seorang siswa bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom (dalam Arikunto, 2008: 117) hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut :
a.    Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yang diuraikan Uno ( 2011: 36) yaitu:
1)   Pengetahuan (Knowledge)
2)   Pemahaman (Comprehension)
3)   Penerapan (Application) d. Analisis (Analysis)
4)   Sintesis (Synthesis)
5)   Evaluasi (Evaluation).
b.    Ranah Afektif  Berkenaan dengan sikap dan nilai, ranah afektif meliputi 5 jenjang kemampuan yang diuraikan Uno ( 2011: 37) yaitu :
1)        Kemauan menerima
2)        Kemauan menanggapi
3)        Berkeyakinan
4)        Penerapan karya
5)        Ketekunan dan ketelitian
c.    Ranah Psikomotor Meliputi yang terdiri dari lima aspek yang diuraikan Arikunto ( 2008: 122) yakni :
1)        Peniruan (menirukan gerak)
2)        Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
3)        Ketepatan (melakukan gerak dengan benar.
4)        Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar)
5)         Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar).
Hasil belajar sangat erat kaitannya dengan proses belajar, seperti yang diuraikan Sudjana ( 2009 : 23 ) bahwa “ Secara umum keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat ditinjau dari dua segi, yakni dari segi proses dan hasil belajar”. Dari segi proses artinya keberhasilan pengajaran terletak pada proses belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa sebagai akibat proses-proses yang dilakukan oleh siswa. Dari uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar mengajar pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dalam arti bahwa perubahan kemampuan merupakan indikator untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dan dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah ia menerima suatu pengetahuan melalui pengalaman belajarnya, yang mengakibatkan perubahan perilaku yang baru pada siswa tersebut . Hasil belajar yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes dan dapat diamati dalam setiap proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar yang telah dicapai dapat diukur melalui kemajuan yang mereka peroleh dan ditandai dengan skala nilai yang baik dan keantusiasan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang diberikan.
3.    Pemeliharaan Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik dan kompresor udara ini merupakan salah satu
mata pelajaran menerapkan dasar hidrolik yang diajarkan di SMK
............... Menerapkan dasar hidrolik merupakan salah
satu Kompetensi dasar (KD) yang berada dalam kategori mata pelajaran
Teknologi Dasar Otomotif (TDO), sedangkan TDO sendiri merupakan
salah satu mata pelajaran produktif yang ada di jurusan Teknik
Kendaraan Ringan (TKR). Selain TDO, kategori mata pelajaran lain yang
diajarkan di sekolah ini yaitu Keterampilan Dasar Teknik Otomotif (KTDO),
Teknik Listrik Dasar Otomotif (TLDO), Pemeliharaan Mesin, Pemeliharaan Chassis dan Pemindah Tenaga (PCPT) dan Pemeliharaan Kelistrikan. Semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tersebut memiliki nilai KKM yang sama yaitu 75.
Selain menerapkan dasar hidrolik, di dalam mata pelajaran TDO
juga terdapat kompetensi dasar yang lainnya seperti memahami dasar
mesin, memahami proses dasar pembentukan logam, menjelaskan proses
mesin koversi energi, menginterpretasikan gambar teknik, menggunakan
seal, gasket dan bearing, menggunakan jacking, blocking dan lifting,
menggunakan service literatur, dan menggunakan treaded fastener,
sealant dan adhesive. Semua materi tersebut merupakan kompetensi
dasar yang diajarkan di kelas X pada semester gasal dan genap.
Kompetensi dasar yang akan diteliti yaitu menerapkan dasar hidrolik,
namun di sekolah ini dikenal dengan mata pelajaran sistem hidrolik dan
kompresor udara.
Kompetensi dasar menerapkan dasar hidrolik merupakan salah satu kompetensi dasar dalam TDO yang harus dikuasai oleh para siswa di jurusan TKR, diharapkan para siswa mampu mengidentifikasi komponen yang ada pada sistem hidrolik, membaca diagram sistem hidrolik dan mengetahui nama, fungsi dan cara kerja dari komponen hidrolik.
Masalah pemeliharaan pada system hydraulik adalah hal yang sangat  penting untuk menjamin system hidraulik bekerja dengan benar sesuai prosedur yang ada. Hal ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan system hidraulik tidak bekerja dengan baik. Untuk itu kita perlu mengetahui prinsip dasar dari system hidraulik seperti pada gambar dibawah ini.







Gambar. 2.1. Prinsip dasar system hidraulik
Kita membebani piston dari pompa piston tinggal dengan gaya tertentu. Makin kuat kita menekan piston, makin kuat gaya pada piston, maka tekanan makin meningkat. Tekanan meningkat berdasarkan luas dari silinder dan dapat mengalahkan beban. Kecepatan gerak beban  hanya tergantung pada volume fluida yang dimaksudkan ke selinder. Hal ini bahwa makin cepat piston diturunkan ke bawah, makin bannyak fluida per satuan waktu yang dialirkan ke dalam silinder. Sehingga beban akan terangkat lebih cepat.


 
                         
                                                                          
  
                                                                                                                     

Gambar. 2.2  Bagan dari system hidraulik
Sumber energi mekanik dapat berupa gerakan tekan dari tangan, gerakan tekan dari kaki, gerakan putar engine, gerakan putar motor listrik. dan lain-lainnya Pengubah energi mekanik menjadi energi hidraulik yaitu (1) Pompa piston aksial, (2) Pompa piston radial, (3) Pompa roda gigi, (4) Pompa sudu / vane, dan (4) Pompa sekrup
Fluida yang digunakan dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu fire Resistance Oils,dan Hydraulic Mineral Oils. Pengubah energi hidraulik menjadi energi mekanik yaitu Silinder kerja tunggal,d an Silinder kerja ganda
Dari uraian dan gambar di atas dapat dilihat bahwa ada tiga bagian utama dari system hidraulik yaitu: Unit penghasil energi hidraulik, Fluida dan katup-katup, Unit pengubah energi hidraulik menjadi mekanik. Sehingga masalah pemeliharaan system hidraulik harus dilakukan secara berkala pada tiga unit tersebut.


4.    Metode Inkuiri
a.    Konsep Dasar Metode Inkuiri
Kata inkuiri berarti menyelidiki dengan cara mencari informasi dan melakukan pertanyaan-pertanyaan. Dengan metode inkuiri ini siswa dimotivasi untuk aktif berpikir, melibatkan diri dalam kegiatan, dan mampu menyelesaikan tugas sendiri. Kata inkuiri berasal dari kata inquiry dalam bahasa inggris-indonesia (John dan Shadily, 2000: 825) berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2006: 196) bahwa “Metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan”. Sementara itu menurut Sagala (2006: 196) Metode inkuri merupakan metode mengajar yang merupakan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah, metode ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreatifitas dalam memecahkan masalah.
Sedangkan menurut Russefendi (2006: 334) metode inkuiri adalah metode mengajar yang serupa dengan metode penemuan. Bedanya ialah bahwa membawakan pengajaran penemuan pada umumnya dengan ekspositori dan kelompok kecil (laboratorium, diskusi), tetapi menyampaikan materi dengan inkuiri tidak perlu dengan cara demikian tetapi dengan ekspositori, kelompok, dan sendiri-sendiri. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode inkuiri adalah metode yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran melalui percobaan maupun eksperimen sehingga melatih siswa berkreativitas dan berpikir kritis untuk menemukan sendiri suatu pengetahuan yang pada akhirnya mampu menggunakan pengetahuannya tersebut dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Metode inkuiri beriorientasi pada keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, keterarahan kegiatan secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri. Sanjaya (2009: 196-197) menyatakan ada tiga ciri metode inkuiri, yaitu: pertama, motode inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan (siswa sebagai subjek belajar). Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri yang sifatnya sudah pasti dari sesuatu yang sudah dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sifat percaya diri. Ketiga, tujuan dari penggunaan metode inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis. Metode inkuiri dapat dilaksanakan apabila dipenuhi syarat-syarat berikut (Sagala, 2006: 197) : 1) Guru harus terampil memilih persolan yang relevan untuk diajukan kepada kelas (persoalan bersumber dari bahan pelajaran yang menantang siswa/problematic) dan sesuai dengan daya nalar siswa. 2) Guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan. 3) Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup. 4) Adanya kebebasan siswa untuk berpendapat, berkarya, berdiskusi. 5) Partisipasi setiap siswa dalam setiap kegiatan belajar. 6) Guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan siswa.
Alasan rasional penggunaan metode inkuiri adalah bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara dan akan lebih tertarik terhadap memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara jika mereka dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung metode inkuiri. Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam metode inkuiri ini setiap siswa dijadikan sebagai subjek dan objek dalam belajar mempunyai kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai kemampuan yang dimilikinya. Proses pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Peranan guru lebih banyak menetapkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok memecahkan permasalahan dengan bimbingan guru.
b.     Proses Pembelajaran Metode Inkuiri
Pada hakikatnya, inkuiri adalah suatu proses. Semua tahap dalam proses inkuiri tersebut merupakan kegiatan belajar dari siswa. Guru berperan untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut pada proses belajar. Menurut Sanjaya (2009: 201) proses pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) Orientasi; 2) Merumuskan masalah; 3) Hipotesis; 4) Mengumpulkan data; 5) Menguji hipotesis; 6) Merumuskan kesimpulan.
Orientasi, adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif sehingga dapat merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Keberhasilan metode inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Merumuskan masalah, merupakan langkah membawa siswa pada suatu persolan yang mengandung teka teki.
Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir dalam mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam metode inkuiri, siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. Mengutip dari pendapat Sanjaya (2009: 202) yang mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, di antaranya: 1) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Dengan demikian, guru hendaknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa. 2) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung jawaban yang pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawanbannya sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti. 3) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji melalui proses inkuiri, terlebih dahulu guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
Hipotesis, adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Dalam langkah ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan permasalahan yang telah diberikan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memberikan hipotesis adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat mengajukan jawaban sementara. Selain itu, kemampuan berpikir yang ada pada diri siswa akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap siswa yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
Mengumpulkan data, adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Kegiatan mengumpulkan data meliputi percobaan atau eksperimen. Dalam metode inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
Menguji hipotesis, adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data, yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan siswa. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional.
Merumuskan kesimpulan, adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan hal yang utama dalam pembelajaran. Biasanya yang terjadi dalam pembelajaran, karena banyaknya data yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan. Sedangkan menurut Gulo, (dalam Trianto, 2011: 138) ada lima tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan metode inkuiri yakni 1) Mengajukan pertanyaan atau permasalahan, 2) Merumuskan hipotesis, 3) Mengumpulkan data, 4) Analisis data, 5) Membuat kesimpulan. Dari beberapa pendapat diatas Maka dapat disimpulkan bahwa tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri yaitu : a) Orientasi pada masalah, b) Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis, c) Mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untuk menjawab hipotesis atau permasalahan, d) Analisis data, e) Menarik kesimpulan.
c.    Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Metode Inkuiri.
Metode inkuiri merupakan salah satu metode yang sangat dianjurkan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Menurut Sanjaya (2009: 208) Adapun keunggulan dan kelemahan dalam proses metode inkuiri adalah sebagai berikut: 1) Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. 2) Metode inkuiri memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 3) Metode inkuiri merupakan metode yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. 4) Keuntungan lain adalah metode pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar yang bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Disamping memiliki keunggulan, metode inkuiri juga mempunyai kelemahan, diantaranya: 1) Jika metode inkuiri digunakan sebagai metode pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. 2) Metode ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. 3) Dalam mengimplementasikan, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. 4) Selama kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka metode inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
Sedangkan Menurut Hudoyo (dalam Ramayanti, 2009: 30) keunggulan metode inkuiri adalah: a. Dapat membentuk dan mengembangkan konsepsi pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep atau ide-ide yang lebih baik. b. Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka. d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan mampu merumuskan hipotesis. e. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik. f. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. g. Siswa dapat menghindari cara-cara yang tradisional. h. Memberi kebebasan siswa untuk berpikir sendiri. Sedangkan kelemahan metode inkuri adalah: a. Guru harus tepat memilih masalah yang akan dikemukan untuk membantu siswa menemukan konsep. b. Guru dituntut menyesuaikan diri terhadap gaya belajar siswa-siswanya. c. Guru sebagai fasilitator diharapkan kreatif dalam mengembangkan pertanyaan-pertanyaan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa guru hendaknya memperhatikan beberapa prosedural dan memiliki pengetahuan yang lebih mendalam mengenai metode inkuiri sehingga segala kekurangan yang terdapat dalam metode inkuiri ini dapat teratasi. Adapun Kelemahan dari pembelajaran dengan metode inkuri ini dapat diatasi dengan cara:
1.  Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing agar siswa terdorong mengajukan dugaan awal.
2. Menggunakan bahan atau permainan yang bervariasi.
3.  Memberikan kesempatan kepada siswa mengajukan gagasan-gagasan meskipun gagasan tersebut belum tepat.:
B.  Kerangka Berpikir
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah ia menerima suatu pengetahuan melalui pengalaman belajarnya, yang mengakibatkan perubahan perilaku yang baru pada siswa tersebut. Dalam pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara hasil belajar siswa masih rendah. Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar ini adalah guru yang kurang kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi. Biasanya guru mengajarkan materi memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara,  dengan menggunakan pembelajaran langsung yang disertai dengan pemberian tugas. Siswa merasa bosan dan jenuh dengan cara penyajian materi yang dilakukan oleh guru. Sehingga materi yang di sampaikan guru tidak terserap sepenuhnya oleh siswa. Untuk dapat mengatasi hal tersebut maka dirancang Suatu strategi pembelajaran efektif yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Salah satu strategi pembelajaran efektif yang dapat diterapkan adalah pembelajaran dengan metode inkuiri. Metode inkuiri merupakan salah satu metode dalam pembelajaran yang banyak melibatkan siswa selama proses pembelajaran. Metode inkuiri ini menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Peranan guru dalam metode inkuiri ini adalah sebagai mediator dan fasilitator belajar. Dengan metode ini siswa akan belajar berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Selain itu konsep yang mereka dapatkan akan lebih lama tersimpan di dalam memori mereka.
Dalam pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara dengan metode inkuiri siswa akan mampu mengembangkan disiplin intelektual dan kebutuhan keterampilan untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan mencari jawaban dari keingintahuannya. Dengan demikian, hal ini dapat memotivasi siswa untuk dapat mempergunakan atau mengkomunikasikan ide-ide tentang pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka pelajari untuk menemukan suatu pengetahuan baru. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara diharapkan akan meningkat setelah dilaksanakan penelitian yang menerapkan pembelajaran dengan metode inkuiri. Model pembelajaran inkuiri menitik beratkan kepada keaktifan siswa didalam proses pembelajaran sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator didalam proses pembelajaran, dan tidak menjadikannya guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
Kerangka berfikir dalam penelitian dapat digambarkan dalam diagram alir sebagai berikut


 














Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
C.  Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu “Jika metode Inkuiri diterapkan pada pembelajaran memelihara sistem hidrolik dan kompresor udara maka aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMK .............. Tahun Pelajaran 2012/2013akan meningkat”.






Untuk mendapatkan file secara lengkap terdiri dari BAB I, II, IV, V, lampiran2 serta halaman depan silahkan klik disini