LAPORAN
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
PENERAPAN METODE DEMONTRASI PADA PEMBELAJARAN UNIT
FINAL DRIVE/GARDAN UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI
SMK ...................
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Kenaikan Pangkat Golongan dari ..... ke .....
Oleh
............................
NIP. .................
SMK ...................
.............................................
.............................
2015
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Penelitian
|
PENERAPAN METODE DEMONTRASI PADA PEMBELAJARAN UNIT
FINAL DRIVE/GARDAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
XI SMK ................... TAHUN PELAJARAN 2014/2015
|
2. Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. Jenis Kelamin
c. Pangkat, Golongan, NIP
d. Asal Sekolah
e. Alamat Kantor
f. Alamat Rumah
|
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
Telp/HP. ..............................
|
3. Lama Penelitian
4. Sumber Biaya
|
3 bulan / dari bulan ............ sampai dengan bulan ..................
20....
Swadana
|
…………….,…………………….
Kepala Sekolah Peneliti
…………………….. ………………………
NIP. …………………….. NIP. ……………………..
Mengetahui/Mengesahkan
Pengawas SMK
………………….
NIP.……………………..
PENERAPAN METODE DEMONTRASI PADA PEMBELAJARAN UNIT
FINAL DRIVE/GARDAN UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI
SMK ...................
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas dilatarbelakangi
rendahnya hasil pembelajaran Unit final
drive/gardan yang sebagian besar belum mencapai KKM. Sebagai upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut guru melakukan PTK dengan penerapan metode
demonstrasi. Rumusan masalahnya adalah apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa pembelajaran Unit final drive/gardan. Tujuan
penelitian untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa dengan metode demonstrasi pada pembelajaran Unit final drive/gardan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi empat komponen yakni
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dua siklus.
Subjek penelitian siswa kelas XI SMK ................... berjumlah 18 siswa. Instrumen pengumpulan
data yaitu, lembar observasi dan soal tes. Teknik Validasi data menggunakan
teknik trianggulasi sumber dan teknik. Metode analisis data
dalam penelitian ini
menggunakan analisis data
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada setiap siklusnya.
Aktivitas siswa dari 5 siswa atau 27,78%, naik menjadi 9 siswa atau 50,00% pada
siklus pertama, dan 100% atau 18 siswa pada siklus kedua, hasil belajar siswa
dari rata-rata pada sebelum perbaikan hanya
57,78, naik menjadi 64,44 pada siklus pertama, dan 74,44 pada siklus kedua, dengan tingkat
ketuntasan belajar sebanyak 4 siswa
(22,22%) pada sebelum perbaikan, 50%
atau 9 siswa pada siklus pertama, 18
siswa atau 100% pada siklus kedua dan secara klasikal semua indikator dan
kriteria keberhasilan proses perbaikan pembelajaran telah terpenuhi, sehingga
proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada siklus kedua.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran Unit final drive/gardan siswa kelas XI SMK ................... Tahun
Pelajaran 2014/2015.
Kata Kunci: demonstrasi,
aktivitas, hasil belajar
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karuniaNyalah seluruh proses penelitian sampai penulisana laporan
berjudul “PENERAPAN METODE DEMONTRASI
PADA PEMBELAJARAN UNIT
FINAL DRIVE/GARDAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
XI SMK ................... TAHUN PELAJARAN 2014/2015” dapat
terselesaikan. Laporan
ini dibuat untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat dan golongan dari IV/a
ke IV/ b.
Peneliti mengakui, dengan terselesaikannya penulisan karya tulis ini,
tentunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, melalui tulisan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. …………..,
Pengawas SMK Dinas Pendidikan ……………. yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan pada penulisan karya tulis ini.
2.
Kepala Sekolah serta teman-teman guru SMK ................... yang senantiasa memberi semangat dan
dorongan selama penelitian dan penulisan karya tulis ini berlangsung.
3.
Siswa-siswa kami kelas XI telah ikut terlibat dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini.
Penelitipun
menyadari, bahwa penulisan karya tulis
ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu, segala kritik dan saran yang
sifatnya membangun, akan peneliti terima dengan senang hati. Akhirnya peneliti berharap semoga karya tulis ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.
…………………… …….
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
ABSTRAK......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Permasalahan.................................................
B.
Identifikasi Masalah ..............................................................
C.
Rumusan Masalah ..................................................................
D.
Tujuan Penelitian....................................................................
E.
Manfaat Penelitian .................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ...........................................................................
B. Kerangka Berpikir .................................................................
C. Hipotesis Tindakan ................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Setting Penelitian....................................................................
B.
Metode dan Rancangan Penelitian.........................................
C.
Subjek Penelitian....................................................................
D.
Teknik Pengumpulan Data ....................................................
E.
Validasi Data..........................................................................
F.
Analisis Data..........................................................................
G.
Prosedur Penelitian.................................................................
H.
Indikator Keberhasilan...........................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................
B. Pembahasan............................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................
B. Saran.......................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel
3.1 Kriteria
Penilaian Aktivitas Belajar Siswa................................
Tabel
4.1 Rekapitulasi
Nilai Tes Formatif Pembelajaran Unit
final drive/gardan pada Kondisi Awal ..................................................................................................
Tabel
4.2 Tabel
Aktivitas Siswa Pembelajaran Unit final
drive/gardan pada Kondisi Awal
Tabel
4.3 Rekapitulasi
Nilai Tes Formatif Pembelajaran Unit
final drive/gardan pada Siklus I ..................................................................................................
Tabel
4.4 Tabel
Aktivitas Siswa Pembelajaran Unit final
drive/gardan pada Siklus I
Tabel
4.5 Rekapitulasi
Aktivitas Siswa Pembelajaran Unit final
drive/gardan pada Siklus I
Tabel
4.6 Rekapitulasi
Nilai Tes Formatif Pembelajaran Unit
final drive/gardan pada Siklus II ..................................................................................................
Tabel
4.7 Tabel
Aktivitas Siswa Pembelajaran Unit final
drive/gardan pada Siklus II
Tabel
4.8 Rekapitulasi
Aktivitas Siswa Pembelajaran Unit final
drive/gardan pada Siklus II
Tabel
4.9 Rekapitulasi
Ketuntasan Belajar Siswa pada Pembelajaran Unit
final drive/gardan pada Sebelum Perbaikan, Siklus I dan Siklus II...............................................
Tabel
4.10 Rekapitulasi
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Unit final drive/gardan pada Sebelum Perbaikan, Siklus I dan Siklus
II.......................
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Kerangka
Berfikir Penelitian Tindakan Kelas...........................
Gambar
3.1 Siklus
Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, dkk (2008:16)....
Gambar
4.1 Diagram
Batang Peningkatan Angka Nilai Rerata Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa pada
Setiap Siklus Perbaikan Pembelajaran ......................................
Gambar
4.2 Diagram
Batang Peningkatan Aktivitas Belajar pada Sebelum Perbaikan, Siklus I dan
Siklus II..................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 : Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Observer
Lampiran 3 : Jurnal Kegiatan Penelitian
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I
Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II
Lampiran 6 : Daftar Hadir Siswa Kondisi Awal, Siklus I
dan Siklus II
Lampiran 7 : Daftar Hadir Peneliti dan Observer Kondisi
Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran 8 : Data Hasil Tes Formatif Kondisi Awal, Siklus
I dan Siklus II
Lampiran 9 : Rekapitulasi Keaktifan Belajar Siswa Kondisi
Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran 10 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses
Pembelajaran Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran 11 : Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran 12 : Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Kondisi Awal,
Siklus I dan Siklus II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peraturan pemerintah No. 29
tahun 1990 tentang pendidikan menengah menyatakan bahwa: Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang menyiapkan
peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja serta mampu mengembangkan ilmu dan
keahlian yang dimilikinya. Pasal 3 dalam Tap MPR NOMOR IV/MPR /1973 menjelaskan
bahwa: Tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia pembangunan yang
pancasilais dan membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung
jawab. Pada Undang - Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa:
pendidikan nasional berfungsigembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis secara
bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan
adalah salah satu wahana yang dapat mengembangkan dan menyiapkan sumber daya
manusia yang relevan serta mampu bersaing dalam dunia industri (Wardiman
Djojonegoro, 1998: 34). Pendidikan yang paling sesuai untuk menghadapai
tantangan globalisasi adalah pendidikan yang berorientasi pada dunia industri
dengan penekanan pada pendekatan pembelajaran dan didukung oleh kurikulum yang
sesuai. Pengembangan kemampuan SMK yang tertulis dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yaitu: Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Dari tujuan di atas diharapkan mampu
menjawab tujuan pendidikan nasional serta dapat menjawab tantangan masa depan
serta mampu mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Salah satu kebijakan
pada KTSP ini adalah mengembangkan potensi – potensi yang ada dilingkungan
sekolah, sehingga sekolah terus berkembang untuk meningkatkan kualitas lulusan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan suatu konsep yang menawarkan
otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka
meningkatkan mutu, serta menjalin kerja sama yang erat antara sekolah, masyarakat,
industri, dan pemerintah dalam pembentukan pribadi peserta didik (Muhammad Joko
Susilo, 2008).
Pada pembelajaran Unit final drive/gardan pada kendaraan
bermotor lebih dikenal dengan istilah differensial yang artinya berbeda. Hal
ini berkaitan dengan salah satu fungsinya yaitu membedakan putaran roda kiri
dan kanan saat kendaraan membelok. Sebagian besar siswa beranggap bahwa
pembelajaran tentang Unit final drive/garda
adalah pelajaran yang sulit dipahami sehingga berakibat pada penurunan minat
belajar siswa yang berujung pada rendahnya hasil belajar siswa.
Pada
kenyataannya guru menyadari
bahwa di kelas XI SMK ...................,
belajar Unit final drive/gardan
masih sebagai sejumlah
pengetahuan yang harus dihafalkan, bukan
melalui kegiatan pembelajaran
secara langsung serta
proses penemuan. Kegiatan
belajar mengajar yang
dikembangkan guru sangat
monoton yang mana masih menggunakan
model konvensional yaitu
sebatas penerapan metode
ceramah dan latihan.
Siswa belajar dengan
cara duduk rapi
mencatat materi yang ada di papan
tulis, menyimak penjelasan
guru dengan tertib (verbalistik), lalu mengerjakan
soal-soal latihan. Dalam pembelajaran
guru jarang mempergunakan media pembelajaran yang
menarik serta membantu
siswa memahami materi. Proses
pembelajaran kurang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
aktif berinteraksi dengan
guru dan materi
pelajaran sehingga siswa cenderung pasif
sementara gurunyalah yang aktif (teacher centered).
Model pembelajaran
yang digunakan guru
tersebut di atas menyebabkan
timbulnya beberapa masalah,
diantaranya mata pelajaran Unit
final drive/gardan menjadi kurang menarik bagi siswa, timbulnya
kebosanan siswa pada saat pelajaran
Unit final drive/gardan, terjadi
verbalisme pada diri siswa,
pengetahuan yang diperoleh
siswa tidak bertahan
lama, dan pemahaman siswa
terhadap materi rendah.
Berbagai permasalahan di
atas berujung pada rendahnya
hasil belajar siswa dalam pelajaran Unit
final drive/gardan di kelas XI SMK ....................
Sebagai
tolak ukur dalam
mengevaluasi keberhasilan pembelajaran Unit final drive/gardan adalah nilai KKM mata pelajaran Unit final drive/gardan di kelas XI SMK ...................,
yaitu 65. Setelah dilakukan analisis
terhadap hasil belajar
siswa dalam tes studi awal ternyata dari 18
orang siswa kelas XI
SMK ................... sebanyak 14
orang siswa atau sebesar 77,78% memperoleh nilai di bawah KKM, dan
hanya sebanyak 2 orang siswa
atau sebesar 22,22% saja
siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM (65)
Melihat
kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk
mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan
perbaikan pembelajaran. Adapun prioritas masalah yang menjadi tujuan
perbaikan proses pembelajaran adalah memperbaiki proses pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan penerapan metode demonstrasi dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Unit
final drive/gardan materi materi
erosi dan pencegahannya.
Metode
demontrasi merupakan metode
yang dimana guru
memperlihatkan proses
terjadinya sesuatu melalui
alat peraga sehingga
anak dapat memahami
konsep dari suatu materi
yang diajarkan. Selain
itu anak juga
akan lebih termotivasi
untuk melakukan pembelajaran karena
timbulnya rasa aingin
tahu terhadap apa
yang di ajarkan oleh guru. Dengan
metode demontrasi ini diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa
sehubungan dengan kegiatan belajar siswa. Dengan kata lain terciptalah
interaksi edukatif. Dalam interaksi
ini guru berperan
sebagai penggerak atau
pembimbing, sedangkan siswa berperan
sebagai penerima atau
yang dibimbing.
Proses
interaksi ini akan berjalan baik
apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru. Penyampaian materi pelajaran Unit final drive/gardan perlu dirancang
suatu strategi pembelajaran yang tepat, yakni anak akan mendapatkan pengalaman
baru dalam belajarnya, selain itu siswa akan merasa nyaman. Strategi pembelajaran
Unit final drive/gardan harus
dirancang sedemikian rupa
dengan mempertimbangkan
kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi di
samping harus bertumpu pada
pengalaman indera menuju terbentuknya pengalaman kesimpulan yang logis.
Metode
Demontrasi sebagai salah
satu alternatif dalam
pembelajaran Unit final drive/gardan yang
membawa siswa belajar
dalam suasana yang
lebih aktif nyaman
dan menyenangkan. Siswa akan lebih
bebas dalam menemukan
berbagai pengalaman baru
dalam belajarnya, sehingga diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan
belajar siswa. Dalam kegiatan belajar siswa, guru berperan sebagai penggerak
atau pembimbing, sedangkan siswa
berperan sebagai penerima
atau yang dibimbing.
Proses
interaksi ini akan
berjalan baik apabila
siswa banyak aktif
dibandingkan guru. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kesempatan ini
akan diterapkan metode demonstrasi
untuk pembelajaran Unit
final drive/gardan siswa kelas XI
SMK ................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015.
B. Identifikasi Masalah
Dengan melihat hasil tersebut, peneliti dibantu oleh
teman sejawat mencoba untuk mengidentifikasi
masalah yang ada dalam pembelajaran. Dari hasil observasi dan diskusi terungkap
beberapa masalah yang terjadi dalam
pembelajaran. Masalah-masalah itu antara lain :
1.
Rendahnya hasil belajar siswa
2.
Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
masih sangat kurang
3.
Suasana pembelajaran yang membosankan
4.
Siswa kurang menguasai konsep tentang penyederhanaan berbagai
bentuk pecahan.
5.
Kurang dipahaminya materi pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
Berdasarkan identifikasi pada masalah pembelajaran Unit final drive/gardan hasil belajar
pada pembelajaran Unit final drive/gardan
maka ada beberapa pertanyaan yang
merefleksi diri (peneliti) tentang masalah tersebut. Adapun penyebab rendahnya penguasaan siswa
terhadap materi pecahan, antara lain :
- Guru belum melibatkan siswa secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar
- Penyampaian materi pembelajaran oleh guru kurang mengena pada peserta didik
- Guru kurang mampu mengaitkan materi yang dipelajari dengan konsep nyata yang ada dalam keseharian siswa.
- Pusat belajar bukan pada materi, melainkan pada guru. Atau, proses pembelajaran bersifat abstrak, sehingga siswa pasif.
- Metode pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu cepat, sehingga berakibat pada berkurangnya minat belajar siswa terhadap materi pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Agar
penelitian memiliki arah yang jelas, maka diperlukan suatu rumusan masalah yang
dijadikan penuntun terhadap pelaksanaan penelitian. Adapun rumusan masalahnya
adalah :
1. Bagaimana
peningkatan aktivitas belajar siswa kelas XI SMK ...................
Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015
melalui penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran Unit final drive/gardan?
2. Bagaimana
peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMK ...................
Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015
melalui penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran Unit final drive/gardan?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas maka ditetapkan tujuan dari pelaksanaan penelitian
tingakan kelas ini, sebagai berikut :
- Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa XI SMK ................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran Unit final drive/gardan .
- Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMK ................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran Unit final drive/gardan .
E. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
1)
Secara teoritis
manfaat penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran
Unit final drive/gardan.
2)
Menambah khasanah
pengembangan pengetahuan mengenai pembelajaran Unit final drive/gardan
dengan menggunakan metode demonstrasi.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi siswa
1)
Aktivitas siswa dalam pembelajaran Unit final drive/gardan
meningkat.
2)
Hasil belajar siswa meningkat pada pembelajaran Unit final drive/gardan .
3)
Siswa lebih dapat mencintai alam sekitar.
b.
Bagi Guru
1)
Menambah
pengetahuan tentang penerapan
metode demontrasi sebagai metode pembelajaran.
2)
Guru lebih termotivasi
untuk melakukan penelitian
tindakan kelas yang bermanfaat bagi perbaikan dan
peningkatan proses pembelajaran.
3)
Guru lebih termotivasi
untuk menerapkan strategi
pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga materi pelajaran
akan lebih menarik.
c.
Bagi sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1.
Aktivitas Belajar Siswa
Istilah aktivitas sering dikenal dalam
kehidupan sehari-hari yang bermakna kegiatan.
dijelaskan bahwa "Activity is being
active or lively, when a man is over seventy last time of full us usually past," Artinya:
Aktivitas mengerjakan sesuatu kegiatan dengan aktif, di mana seseorang
mempergunakan waktunya semuanya selalu berhasil, Sedangkan belajar atau
learning dapat didefenisikan : "Learning
Is a relatively permanent change In behavioral tendency and is the result of
reinforced practice," (John P. De Cacco, 1996:243) Yang
bermaksud: Belajar adalah perubahan yang relatif tetap dalam kecenderungan
berpusat dan ia membawa hasil kenyataan yang kuat. Pendapat lain
tentang belajar berbunyi :"Belajar adalah suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian (M.Ngalim Purwanto, 1985: 81)
Dalam proses pembelajaran, aktivitas
merupakan salah satu faktor penting, karena
aktivitas merupakan proses
pergerakan secara berkala
dan tidak akan tercapainya proses
pembelajaran yang efektif
apabila tidak adanya
aktivitas. Seperti yang diungkapkan
oleh Dave Meiner
(dalam Iis Indraeni 2009:10)
bahwa “belajar berdasar aktivitas berarti bergerak aktif secara fisik
ketika belajar dengan memanfaatkan indera sebanyak mungkin, sehingga dapat
membuat seluruh tubuh dan fikiran terlibat dalam proses belajar mengajar”
Berdasarkan penjelasan
di atas, dapat disimpulkan
bahwa aktivitas belajar siswa
adalah bergerak aktif
secara berkala yang
melibatkan fisik, fikiran
dan semua indera yang
berhubungan dengan proses
pembelajaran. Tidak ada
belajar kalau tidak ada
aktivitas. Oeh sebab
itulah aktivitas dikatakan
asas yang snagt penting dalam pembelajaran.
Bila pengertian aktivitas
dikaitkan dengan pengertian belajar dapat dimaksudkan : Aktivitas adalah
melakukan suatu perbuatan yang dapat merubah kepribadian seseorang dengan
aktif, dimana seseorang mempergunakan waktunya, kecakapannya sehingga
menghasilkan kecakapan baru yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan,
kapandaian dan pengertian. Dengan kata lain aktivitas belajar adalah kegiatan
yang aktif dilakukan oleh seseorang untuk membawanya pada perubahan
tingkah laku yang baru dan dicerminkan dalam kepribadiannya.
Menurut
Usman ( dalam Iis Indraeni
2009:11) mengemukakan bahwa
aktivitas belajar siswa dapat digolongkan ke dalam beberapa bentuk, yaitu
sebagai berikut:
a. Aktivitas visual
(Visual activities) meliputi
membaca, menulis, melakukan
eksperimen dan demontrasi.
b. Aktivitas lisan
(Oral activities) meliputi
bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi dan menyanyi.
c. Aktivitas mendengarkan
(Listening activities) meliputi
mendengarkan penjelasan dari guru,
mendengarkan ceramah, mendengarkan pengarahan.
d. Aktivitas
gerak (Motor actifities) meliputi
senam, atletik, menari.
e. Aktivitas menulis
(Writing activities) meliputi
mengarang, menulis surat, membuat
makalah.
2.
Hasil Belajar
Pengertian hasil
belajar menurut Sudjana
(2005:19) adalah “Suatu akibat dari proses belajar dengan
menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes
yang disusun secara
terencana, baik tes tertulis, tes
lisan maupun tes perbuatan.”. Nasution (2000:35),
mengemukakan bahwa “Hasil belajar adalah suatu
perubahan pada individu
yang belajar, tidak
hanya mengenai pengetahuan, tetapi
membentuk kecakapan dan
pengahayatan dalam diri pribadi individu yang belajar.”.
Hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil belajar
mempunyai peranan penting
dalam proses pembelajaran. Proses
penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru
tentang kemajuan siswa
dalam upaya mencapai
tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Menurut Dimyati dan
Mudjiono (2007:213) mengungkap bahwa
hasil belajar merupakan hal yang
dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi
siswa dan dari
sisi guru. Dari
sisi siswa, hasil
belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang
lebih baik bila
dibandingkan pada saat
sebelum belajar.
Prestasi adalah
hasil yang telah
dicapai seseorang dalam
melakukan kegiatan. menurut
Bloom dalam Suharsimi
Arikunto (1990: 110)
bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Oemar Hamalik (2000:67) mengatakan bahwa
“hasil belajar adalah
bila seseorang telah belajar
akan terjadi perubahan
tingkah laku pada
orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan
dari tidak mengerti menjadi mengerti.”
Hasil belajar
merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan
dari kegiatan belajar, karena
kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil
belajar yaitu : Keterampilan dan
kebiasaan, pengetahuan dan
pengertian, sikap dan
cita-cita yang masing-masing
golongan dapat diisi
dengan bahan yang
ada pada kurikulum sekolah (Nana Sudjana, 2004:22).
Berdasarkan pengertian
tersebut maka hasil
belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa
setelah mengikuti satu
kegiatan pembelajaran yang ditunjukkan dalam
beberapa bentuk perubahan
tingkah laku. Perubahan tingkah laku
tersebut berupa pengetahuan
(kognitif), sikap
(afektif) dan keterampilan (psikomotor). Hal ini sesuai dengan pendapat Benyamin Bloom
(2007:85) yang mengemukakan bahwa yang diukur dalam penilaian hasil belajar
adalah:
a. Aspek kognitif
mencakup : pengetahuan
(recaling) kemampuan mengingat, pemahaman (comprehention) kemampuan memahami,
aplikasi (application) kemampuan
penerapan, analisi (anazlysis) kemampuan menganalisa informasi
yang luas menjadi
bagian-bagian yang kecil, sintesis (syntesis) kemampuan
menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu
kesimpulan, evaluasi (evaluating) kemampuan mempertimbangkan mana
yang baik dan
mana yang buruk memutuskan untuk mengambil tindakan
tertentu.
b. Aspek afektif
mencakup : menerima
(receiving) termasuk
kesadaran keinginan untuk menerima
stimulus, respon, kontrol
dan seleksi gejala atau
rangsangan dari luar,
menanggapi (responding) reaksi yang diberikan ketepatan
aksi, perasaan, kepuasan
dan lain-lain, menilai (evaluating
) kesadaran menerima
norma, sistem nilai
dan lain-lain,
mengorganisasi (organization),
membentuk watak (characterization)
sistem nilai yang
terbentuk mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah laku.
c. Aspek psikomotor
mencakup : meniru
(perception), menyusun (manipulating), melakukan
dengan prosedur (precision), melakukan dengan baik
dan tepat (articulating), melakukan
tindakan secara alami (naturalization).
Keberhasilan suatu
pembelajaran dilihat dari
perubahan perilaku siswa sebagai
hasil belajar. Faktor
yang mempengaruhi keberhasilan
belajar siswa antara lain :
a. Tujuan
Tujuan adalah pedoman sekaligus sasaran
yang akan dicapai dalam kegiatan
pembelajaran. Kegiatan proses
pembelajaran dapat berhasil berpangkal dari jelas tidaknya
perumusan tujuan pembelajaran.
b. Guru
Guru adalah tenaga pengajar yang memberi atau mentransfer ilmu pengetahuan serta
mendidik dan membimbing
anak didiknya di
sekolah. Guru adalah orang
yang berpengalaman dalam
bidang profesinya dengan keilmuan yang
dimilikinya akan menentukan
keberhasilan suatu proses pembelajaran dan keberhasilan belajar
siswa yaitu hasil belajar.
c. Anak
didik (siswa)
Anak
didik (siswa) adalah
orang yang sengaja
datang ke sekolah dengan tujuan
untuk belajar agar
menjadi orang yang
berilmu dan pintar sebagai bekal
dikemudian hari. Faktor
dari dalam diri
siswalah yang menentukan dan
sangat berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
d. Kegiatan
pembelajaran
Kegiatan proses belajar mengajar adalah
terjadinya interaksi antara guru
dengan siswa, siswa
dengan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Guru harus
dapat menciptakan suasana belajar yang
kondusif sehingga siswa
merasa senang dan
berminat untuk belajar.
Penggunaan metode, teknik dan strategi mengajar yang tepat akan
mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran sehingga hasil
belajar yang diharapkan dari siswa akan dicapai.
e. Bahan
dan alat evaluasi
Bahan
evaluasi adalah suatu
bahan atau materi
yang terdapat di dalam kurikulum
yang akan dipelajari oleh siswa. Suatu materi pelajaran harus dikemas
sedemikian rupa agar siswa tertarik untuk mempelajarinya. Alat evaluasi
adalah alat yang
digunakan untuk mengukur
keberhasilan belajar siswa baik berupa tes atau non tes
3. Pembelajaran Unit Final Drive/Gardan
Final
drive/gardan pada kendaraan bermotor lebih dikenal dengan istilah differensial yang artinya berbeda. Hal ini
berkaitan dengan salah satu fungsinya yaitu membedakan putaran roda kiri dan
kanan saat kendaraan membelok.
Putaran
mesin yang diteruskan oleh poros propeller akan direduksi atau diperkecil
sesuai tenaga yang diteruskan drive pinion
gear ke ring gear, sebaliknya momen yang dihasilkan bertambah dan arah putaran
dirubah sebesar 90° terhadap arah putaran asal. Final drive terdiri
dari 2 bagian besar yaitu final gear dan differential gear.
a. Final
Gear/Final Reduction
Final gear terdiri dari drive pinion
gear dan ring gear. Drive pinion gear selalu dibuat lebih kecil daripada ring
gear, hal ini untuk memperkecil/mereduksi putaran agar diperoleh momen yang
lebih besar, karena momen yang dihasilkan oleh transmisi belum cukup mampu
untuk menggerakkan kendaraan.
Berdasarkan konstruksinya roda gigi
final gear dibedakan menjadi beberapa model antara lain:
1)
Model bevel gear.
Pada
konstruksi ini perkaitan drive pinion dengan ring gear berada di tengah-tengah
garis pusat (garis tengah) ring gear.
2)
Model hypoid bevel
gear.
Konstruksi
model ini perkaitan drive pinion dengan ring gear berada di bawah garis pusat
ring gear, sehingga membentuk offset. Kedudukan poros propeller bisa diperendah
tanpa mengurangi jarak minimum ke tanah.Dengan rendahnya kedudukan propeller
maka letak transmisi bisa lebih rendah maka titik berat mobil juga lebih rendah
sehingga faktor keamanan lebih terjamin.
Hypoid
bevel gear mempunyai permukaan gigi dengan kecepatan menggelincir yang kuat,
perbandingan persinggungan gigi besar dan bekerja sangat halus hanya saja
diperlukan oli special yang memiliki oil film yang kuat dan pembuatannya lebih
sukar, memerlukan ketelitian yang tinggi.
Pelumas
yang sesuai untuk roda gigi jenis ini adalah GL-5 berdasarkan API service
classification.
3)
Model spiral bevel
gear.
Konstruksi
model ini drive pinion berbentuk gigi spiral, perkaitannya dengan ring gear
berada di tengah-tengah garis pusat ring gear. Putarannya halus namun proses
pembuatannya memerlukan
kepresisian/ketelitian yang tinggi.
4)
Helical gear.
Pada
model ini drive pinion selalu bersinggungan dengan ring gear pada lokasi yang
sama tanpa ada celah antara kedua gigi tersebut. Oleh sebab itu bunyi dan
getaran yang timbul sangat kecil.
Dari
beberapa model di atas yang sering digunakan pada kendaraan penggerak roda
depan adalah model helical gear, sedangkan pada penggerak roda belakang adalah
model hypoid bevel gear.
5)
Differential Gear
Bila
kendaraan sedang membelok maka roda kanan dan kiri berputar harus dengan
kecepatan berbeda, karena pada saat membelok jarak tempuh roda roda bagian luar lebih panjang dari pada
bagian dalam. Bila
salah satu roda berada pada jalan datar dan yang lainnya pada jalan
bergelombang seperti pada gambar, roda (A) pada permukaan jalan bergelom-bang
dan roda (B) pada permukaan jalan datar maka roda (A) akan berputar lebih cepat
dari pada roda (B).
Prinsip
dasar cara kerja differential gear
Bila beban (w) yang sama diletakkan pada
setiap rack, kemudian shackle ditarik ke atas maka kedua rack akan terangkat
pada jarak yang sama sejauh shackle ditarik ke atas, selama tahanan pada kedua
sisi pinion sama.
Bila beban yang lebih besar diletakkan
pada rack sebelah kiri dan shackle ditarik ke atas seperti pada gambar (b),
pinion akan berputar sepanjang gigi rack yang mendapat beban lebih berat
disebabkan adanya perbedaan tahanan yang diberikan pada pinion dan ini
mengakibatkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat. Jarak rack
yang terangkat sebanding dengan jumlah putaran pinion.
Cara kerja differential gear
Pada
saat jalan lurus.
Pada saat kendaraan jalan lurus pada
jalan datar tahanan gelinding (rolling resistance) pada kedua roda penggerak
(drive gear) relatif sama.
Bila tahanan kedua poros axle belakang
sama (A dan B) , pinion tidak berputar sendiri tetapi ring gear, differential
case dan poros pinion berputar bersama
dalam satu unit. Dengan demikian pinion hanya berfungsi untuk menghubung-kan
side gear bagian kiri dan kanan, sehingga menyebabkan kedua drive wheel
berputar pada rpm yang sama.
Pada saat membelok.
Pada saat kendaraan membelok ke kiri
tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda kanan. Apabila differensial case
berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga
pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga putaran side gear
sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah 2
kali putaran ring gear.
4.
Metode Demonstrasi
a. Pengertian
Metode Demontrasi
Metode demonstrasi adalah
pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada
penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh
peserta didik secara nyata atau tiruannya (Syaiful, 2008:210).
Metode demonstrasi adalah
metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan”
(Muhibbin Syah, 2000:22).
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, (2000:2) bahwa “metode demonstrasi
adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara
kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran”.
Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk
mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu
proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta
didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang
terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang
diharapkan.
b. Tahapan
Metode Demontrasi
1) Tahap
Perencanaan
Pada
tahap perencanaan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
a) Merumuskan tujuan
yang harus dicapai
oleh siswa setelah
proses demonstrasi berakhir.
b) Mempersiapkan garis
besar langkah-langkah demonstrasi
yang akan dilakukan.
c) Melakukan uji
coba demonstrasi yang
akan dilaksananakan sebelum melaksanakannya di
kelas, agar tidak
terjadi kekeliruan berkaitan
dengan materi pembelajaran dan juga tujuan dari demontrasi yang dilakukan.
2) Tahap
Pelaksanaan
a) Langkah
pembukaan.
Sebelum
demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya :
·
Mengatur tempat
duduk yang memungkinkan
semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang
didemonstrasikan.
·
Mengemukakan tujuan apa
yang harus dicapai oleh siswa.
·
Mengemukakan tugas-tugas
apa yang harus
dilakukan oleh siswa, misalnya siswa
ditugaskan untuk mencatat
hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan
demonstrasi.
b) Langkah
pelaksanaan demonstrasi.
·
Mulailah demonstrasi
dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir,
misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki
sehingga mendorong siswa
untuk tertarik memperhatikan
demonstrasi.
·
Ciptakan suasana yang
menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
·
Yakinkan bahwa
semua siswa mengikuti
jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
·
Berikan kesempatan
kepada siswa untuk
secara aktif memikirkan
lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
c) Langkah
mengakhiri demonstrasi.
Apabila
demonstrasi selesai dilakukan,
proses pembelajaran perlu
diakhiri dengan memberikan tugas-tugas
tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi
dan proses pencapaian
tujuan pembelajaran. Hal ini
diperlukan untuk meyakinkan
apakah siswa memahami
proses demonstrasi itu atau
tidak. Selain memberikan
tugas yang relevan,
ada baiknya guru dan
siswa melakukan evaluasi
bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk
perbaikan selanjutnya.
3) Tindak
Lanjut
Di
ahir pembelajaran setelah
siswa diberi tugas, peneliti
memeriksa hasil pekerjan siswa
untuk dapat menyimpulkan sejauh mana tujuan yang di tentukan dapat tercapai.
c. Kelebihan
dan Kekurangan Metode Demontrasi
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:211) kelebihan dan kekurangan
metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
1)
Kelebihan metode demonstrasi
a)
Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang
dianggap penting oleh guru sehingg hal yang penting itu dapat diamati secara
teliti. Di samping itu, perhatian siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses
belajar mengajar dan tidak kepada yang lainya.
b)
Dapat membimbing siswa ke arahberpikir yang sama dalam
satu saluran pikiran yang sama.
c)
Ekonmis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis
dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu
yang pendek.
d)
Dapat mengurangi kesalahan-kesalahn bila dibandingkan
dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaan yang
jelas dari hasil pengamatannya.
e)
Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak
memerlukan keterangan-keterangan yang banysk
f)
Beberapa persoalan yang menimbulkan petanyaan atau
keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.
2)
Kekurangan metode demonstrasi
a)
Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak
dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang
didemonstrasikan kadang-kadang terjadiperubahan yang tidak terkontrol.
b)
Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang
khusus, kadang-kadang alat itu susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang
tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.
c)
Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang
didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan
leh peserta didik.
d)
Tidak semua hal dapatdidemonstrasikan di kelas.
e)
Memerlukan banyak waku sedangkan hasilnya
kadang-kadang sangat minimum.
f)
Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan
berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata atau sebenarnya.
g)
Agar demonstrasi mendapaptkan hasil yang baik
diperlukan ketekitian dan kesabaran.
Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran
akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik
dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang
diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih
jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proes mengatur sesuatu, proses
membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu proses mengerjakan atau menggunakannya,
komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara
lain untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
d. Langkah-langkah Penerapan
Metode Demonstrasi
Adapun
prosedur pelaksanaan metode
demonstrasi yang dapat diterapkan yaitu :
1.
Perencanaan
Dalam
perencanaan hal- hal yang dilakukan ialah :
a. Merumuskan tujuan
yang baik dari
sudut kecakapan atau
kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah metode demonstrasi
berakhir.
b. Menetapkan
garis- garis besar langkah-langkah demontrasi yang akan dilaksanakan.
c. Memperhitungkan
waktu yang dibutuhkan.
d. Selama demonstrasi berlangsung guru harus
introspeksi diri apakah :
1) Keterangan-keterangan dapat didengar dengan
jelas oleh siswa.
2) Apakah semua
media yang digunakan
telah ditempatkan pada posisi
yang baik, sehingga
semua siswa dapat
melihat semuanya dengan jelas.
3) Siswa disarankan membuat catatan yang dianggap
perlu.
2. Pelaksanaan
a. Langkah
pembukaan, sebelum demonstrasi
dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara
lain :
1) Aturlah
tempat duduk yang
memungkinkan semua siswa
dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
2) Kemukakan tujuan yang harus dicapai oleh
siswa.
3) Kemukakan
tugas-tugas apa yang
harus dilakukan oleh
siswa, misalnya siswa ditugaskan
untuk mencatat hal-hal
yang dianggap penting dari
pelaksanaan demonstrasi.
b. Langkah
pelaksanaan demonstrasi
1) Memulai
demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir
dengan diberi pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk tertarik
memperhatikan demonstrasi.
2) Menciptakan
suasana yang menyejukkan
dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
3) Meyakinkan
siswa untuk mengikuti
jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.
4) Memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk secara aktif memikirkan
lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
c. Langkah
mengakhiri demonstrasi, apabila
demonstrasi selesai dilakukan,
proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan :
1) Tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya
dengan demonstrasi.
2) Pencampaian tujuan pembelajaran.
3) Memberikan tugas yang relevan.
4) Melakukan
evaluasi bersama tentang jalannya
proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
B. Kerangka
Berpikir
Pelaksanaan pembelajaran unit final driver/gardan masih bersifat
konvensional karena siswa diminta membaca soal kemudian menjawab pertanyaan,
serta minimnya penggunaan alat peraga dan pemilihan metode mengajar yang kurang
sesuai dengan karakteristik siswa, akibatnya
aktivitas siswa menjadi kurang yang berujung pada rendahnya hasil belajar. Hal
tersebut juga terjadi pada pembelajaran unit final driver/gardan siswa kelas XI SMK ................... . Untuk
mengatasi masalah tersebut, salah satu solusi sebagai upaya perbaikan terhadap
proses dan hasil pembelajaran adalah dengan menerapkan metode demonstrasi. Kondisi akhir yang ingin dicapai dalam penerapan metode demonstrasi pada
pembelajaran unit final driver/gardan siswa kelas XI SMK ................... adalah
meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa.
Untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai
alur berpikir dari permasalahan dan solusi tindakan serta hasil yang diharapkan
dengan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran unit
final driver/gardan siswa kelas XI SMK ...................
sebagaimana dijelaskan pada bagan kerangka berpikir di bawah ini :
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas
C. Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan paradigma dari kerangka
pikir di atas, dapat diturunkan hipotesis tindakan sebagai berikut:
1.
Penerapan
metode demonstrasi pada pembelajaran unit final driver/gardan nya dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran unit final
driver/gardan nya.
2.
Penerapan
metode demonstrasi pada pembelajaran unit final driver/gardan nya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, baik secara individual maupun klasikal.
Untuk mendapatkan file secara lengkap terdiri dari BAB I, II, IV, V, lampiran2 serta halaman depan silahkan klik disini