Friday, 13 May 2016

PTK SMK TEKNIK MESIN










LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS


PENERAPAN  METODE  DEMONTRASI  PADA PEMBELAJARAN  UNIT FINAL DRIVE/GARDAN UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI  
SMK ...................  
TAHUN PELAJARAN 2014/2015





Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Kenaikan Pangkat Golongan dari ..... ke .....





Oleh

............................
NIP. .................






SMK ...................
.............................................
.............................
2015

LEMBAR PENGESAHAN


1. Judul Penelitian
PENERAPAN  METODE  DEMONTRASI  PADA PEMBELAJARAN  UNIT FINAL DRIVE/GARDAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI  SMK ...................  TAHUN PELAJARAN 2014/2015
2. Identitas Peneliti
    a. Nama Lengkap dan Gelar
 b. Jenis Kelamin
 c. Pangkat, Golongan, NIP
 d. Asal Sekolah
 e. Alamat Kantor

 f. Alamat Rumah


.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
Telp/HP. ..............................
3. Lama Penelitian


4. Sumber Biaya
3 bulan / dari bulan ............ sampai dengan bulan .................. 20....

Swadana

 


                                                                        …………….,…………………….
                     Kepala Sekolah                                                Peneliti



                ……………………..                               ………………………
            NIP. ……………………..                       NIP. ……………………..           



Mengetahui/Mengesahkan
Pengawas SMK
                                  



………………….
NIP.……………………..

PENERAPAN  METODE  DEMONTRASI  PADA PEMBELAJARAN  UNIT FINAL DRIVE/GARDAN UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI  
SMK ...................  
TAHUN PELAJARAN 2014/2015



ABSTRAK


Penelitian tindakan kelas dilatarbelakangi rendahnya hasil pembelajaran Unit final drive/gardan yang sebagian besar belum mencapai KKM. Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut guru melakukan PTK dengan penerapan metode demonstrasi. Rumusan masalahnya adalah apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa  pembelajaran Unit final drive/gardan. Tujuan penelitian  untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan metode demonstrasi pada pembelajaran Unit final drive/gardan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi empat komponen yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dua siklus. Subjek penelitian siswa kelas XI SMK ................... berjumlah 18 siswa. Instrumen pengumpulan data yaitu, lembar observasi dan soal tes. Teknik Validasi data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan teknik. Metode analisis  data  dalam  penelitian  ini  menggunakan  analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada setiap siklusnya. Aktivitas siswa dari 5 siswa atau 27,78%, naik menjadi 9 siswa atau 50,00% pada siklus pertama, dan 100% atau 18 siswa pada siklus kedua, hasil belajar siswa dari rata-rata pada sebelum perbaikan hanya  57,78, naik menjadi 64,44 pada siklus pertama, dan  74,44 pada siklus kedua, dengan tingkat ketuntasan belajar sebanyak  4 siswa (22,22%) pada sebelum perbaikan,  50% atau 9 siswa pada siklus pertama,  18 siswa atau 100% pada siklus kedua dan secara klasikal semua indikator dan kriteria keberhasilan proses perbaikan pembelajaran telah terpenuhi, sehingga proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada siklus kedua. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan  metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Unit final drive/gardan  siswa kelas XI SMK ................... Tahun Pelajaran 2014/2015.

Kata Kunci:  demonstrasi, aktivitas, hasil belajar






KATA PENGANTAR




Penulis bersyukur kepada  Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNyalah seluruh proses penelitian sampai penulisana laporan berjudul “PENERAPAN  METODE  DEMONTRASI  PADA PEMBELAJARAN  UNIT FINAL DRIVE/GARDAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI  SMK ...................  TAHUN PELAJARAN 2014/2015” dapat terselesaikan. Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat dan golongan dari IV/a ke IV/ b.
Peneliti mengakui, dengan terselesaikannya penulisan karya tulis ini, tentunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui tulisan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1.      ………….., Pengawas SMK Dinas Pendidikan ……………. yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan pada penulisan karya tulis ini.
2.      Kepala Sekolah serta teman-teman guru SMK ................... yang senantiasa memberi semangat dan dorongan selama penelitian dan penulisan karya tulis ini berlangsung.
3.      Siswa-siswa kami kelas XI telah ikut terlibat dalam Penelitian  Tindakan Kelas ini.
Penelitipun menyadari,  bahwa penulisan karya tulis ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun, akan peneliti terima dengan senang hati. Akhirnya peneliti berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
                                                                       
…………………… …….
Peneliti
                                               

                       

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL.............................................................................................        i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................       ii
ABSTRAK.........................................................................................................      iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................      iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................       v
DAFTAR TABEL..............................................................................................      vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................     vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................    viii

BAB      I      PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Permasalahan.................................................         
B.      Identifikasi Masalah ..............................................................         
C.      Rumusan Masalah ..................................................................         
D.      Tujuan Penelitian....................................................................         
E.       Manfaat Penelitian .................................................................         
BAB      II     TINJAUAN PUSTAKA
A.  Kajian Teori ...........................................................................         
B.   Kerangka Berpikir .................................................................         
C.   Hipotesis Tindakan ................................................................         
BAB     III    METODE PENELITIAN
A.      Setting Penelitian....................................................................         
B.      Metode dan Rancangan Penelitian.........................................         
C.      Subjek Penelitian....................................................................         
D.      Teknik Pengumpulan Data ....................................................         
E.       Validasi Data..........................................................................         
F.       Analisis Data..........................................................................         
G.      Prosedur Penelitian.................................................................         
H.      Indikator Keberhasilan...........................................................         

BAB     IV    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Penelitian ......................................................................         
B.   Pembahasan............................................................................         

BAB      V     PENUTUP
A.  Kesimpulan ............................................................................         
B.   Saran.......................................................................................         

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN



DAFTAR TABEL

Tabel                                                                                                             Halaman
Tabel      3.1     Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa................................         
Tabel      4.1     Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Unit final drive/gardan  pada Kondisi Awal  ..................................................................................................
Tabel      4.2     Tabel Aktivitas Siswa Pembelajaran Unit final drive/gardan pada Kondisi Awal                 
Tabel      4.3     Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Unit final drive/gardan  pada Siklus I            ..................................................................................................
Tabel      4.4     Tabel Aktivitas Siswa Pembelajaran Unit final drive/gardan pada Siklus I               
Tabel      4.5     Rekapitulasi Aktivitas Siswa Pembelajaran Unit final drive/gardan pada Siklus I                
Tabel      4.6     Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Unit final drive/gardan pada Siklus II            ..................................................................................................
Tabel      4.7     Tabel Aktivitas Siswa Pembelajaran Unit final drive/gardan pada Siklus II              
Tabel      4.8     Rekapitulasi Aktivitas Siswa Pembelajaran Unit final drive/gardan pada Siklus II               
Tabel      4.9     Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa pada Pembelajaran Unit final drive/gardan pada Sebelum Perbaikan, Siklus I dan Siklus II...............................................         
Tabel      4.10   Rekapitulasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Unit final drive/gardan pada Sebelum Perbaikan, Siklus I dan Siklus II.......................         














DAFTAR GAMBAR

GAMBAR                                                                                                  Halaman

Gambar    2.1  Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas...........................         

Gambar    3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, dkk (2008:16)....         

Gambar    4.1 Diagram Batang Peningkatan Angka Nilai Rerata Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa pada Setiap Siklus Perbaikan Pembelajaran ......................................         

Gambar    4.2 Diagram Batang Peningkatan Aktivitas Belajar pada Sebelum Perbaikan, Siklus I dan Siklus II..................................................................................................         




                




























DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 
                                                                                                                                   
Lampiran    1     :    Surat Ijin Penelitian
Lampiran    2     :    Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Observer
Lampiran    3     :    Jurnal Kegiatan Penelitian
Lampiran    4     :    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran    5     :    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran    6     :    Daftar Hadir Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    7     :    Daftar Hadir Peneliti dan Observer Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    8     :    Data Hasil Tes Formatif Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    9     :    Rekapitulasi Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II 
Lampiran    10   :    Lembar  Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    11   :    Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran    12   :    Dokumentasi  Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II 






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Peraturan pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah menyatakan bahwa: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang menyiapkan peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja serta mampu mengembangkan ilmu dan keahlian yang dimilikinya. Pasal 3 dalam Tap MPR NOMOR IV/MPR /1973 menjelaskan bahwa: Tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia pembangunan yang pancasilais dan membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab. Pada Undang - Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa: pendidikan nasional berfungsigembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis secara bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu wahana yang dapat mengembangkan dan menyiapkan sumber daya manusia yang relevan serta mampu bersaing dalam dunia industri (Wardiman Djojonegoro, 1998: 34). Pendidikan yang paling sesuai untuk menghadapai tantangan globalisasi adalah pendidikan yang berorientasi pada dunia industri dengan penekanan pada pendekatan pembelajaran dan didukung oleh kurikulum yang sesuai. Pengembangan kemampuan SMK yang tertulis dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu: Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Dari tujuan di atas diharapkan mampu menjawab tujuan pendidikan nasional serta dapat menjawab tantangan masa depan serta mampu mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Salah satu kebijakan pada KTSP ini adalah mengembangkan potensi – potensi yang ada dilingkungan sekolah, sehingga sekolah terus berkembang untuk meningkatkan kualitas lulusan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, serta menjalin kerja sama yang erat antara sekolah, masyarakat, industri, dan pemerintah dalam pembentukan pribadi peserta didik (Muhammad Joko Susilo, 2008).
Pada pembelajaran Unit final drive/gardan pada kendaraan bermotor lebih dikenal dengan istilah differensial yang artinya berbeda. Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsinya yaitu membedakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan membelok. Sebagian besar siswa beranggap bahwa pembelajaran tentang Unit final drive/garda adalah pelajaran yang sulit dipahami sehingga berakibat pada penurunan minat belajar siswa yang berujung pada rendahnya hasil belajar siswa.
Pada  kenyataannya  guru  menyadari  bahwa  di  kelas XI SMK ..................., belajar  Unit final drive/gardan  masih  sebagai  sejumlah  pengetahuan  yang  harus dihafalkan,  bukan  melalui  kegiatan  pembelajaran  secara  langsung  serta  proses penemuan. Kegiatan  belajar  mengajar  yang  dikembangkan  guru  sangat  monoton yang  mana masih  menggunakan  model  konvensional  yaitu  sebatas  penerapan  metode  ceramah  dan  latihan.  Siswa  belajar  dengan  cara  duduk  rapi  mencatat materi  yang  ada  di  papan  tulis,  menyimak  penjelasan  guru  dengan  tertib (verbalistik), lalu mengerjakan soal-soal latihan. Dalam  pembelajaran guru jarang mempergunakan  media  pembelajaran  yang  menarik  serta  membantu  siswa memahami  materi.  Proses  pembelajaran  kurang  memberikan  kesempatan  kepada siswa  untuk  aktif  berinteraksi  dengan  guru  dan  materi  pelajaran  sehingga  siswa cenderung  pasif  sementara  gurunyalah  yang  aktif  (teacher  centered). 
Model pembelajaran  yang  digunakan  guru  tersebut  di atas  menyebabkan  timbulnya beberapa masalah,  diantaranya mata pelajaran Unit final drive/gardan menjadi kurang menarik bagi siswa,  timbulnya  kebosanan  siswa  pada  saat  pelajaran  Unit final drive/gardan,  terjadi  verbalisme pada  diri  siswa,  pengetahuan  yang  diperoleh  siswa  tidak  bertahan  lama,  dan pemahaman  siswa  terhadap  materi  rendah.  Berbagai  permasalahan  di  atas berujung  pada rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran Unit final drive/gardan di kelas XI SMK ....................
Sebagai  tolak  ukur  dalam  mengevaluasi  keberhasilan  pembelajaran Unit final drive/gardan adalah nilai KKM mata pelajaran Unit final drive/gardan di kelas XI SMK ..................., yaitu 65. Setelah  dilakukan  analisis  terhadap  hasil  belajar  siswa  dalam  tes studi awal ternyata  dari  18  orang  siswa  kelas  XI SMK ...................  sebanyak  14 orang  siswa atau sebesar 77,78% memperoleh nilai di bawah KKM, dan hanya sebanyak 2 orang siswa atau sebesar 22,22% saja siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM (65)
Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran. Adapun prioritas masalah yang menjadi tujuan perbaikan proses pembelajaran adalah memperbaiki proses pelaksanaan  pembelajaran yang akan dilaksanakan  dengan penerapan metode demonstrasi  dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Unit final drive/gardan materi materi  erosi dan pencegahannya.
Metode  demontrasi  merupakan  metode  yang  dimana  guru  memperlihatkan  proses terjadinya  sesuatu  melalui  alat  peraga  sehingga  anak  dapat  memahami  konsep  dari suatu  materi  yang  diajarkan.  Selain  itu  anak  juga  akan  lebih  termotivasi  untuk melakukan  pembelajaran  karena  timbulnya  rasa  aingin  tahu  terhadap  apa  yang  di ajarkan oleh guru. Dengan metode demontrasi ini diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan belajar siswa. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif.  Dalam  interaksi  ini  guru  berperan  sebagai  penggerak  atau  pembimbing, sedangkan  siswa  berperan  sebagai  penerima  atau  yang  dibimbing. 
Proses  interaksi  ini akan berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru. Penyampaian materi pelajaran Unit final drive/gardan perlu dirancang suatu strategi pembelajaran yang tepat, yakni anak akan mendapatkan pengalaman baru dalam belajarnya, selain itu siswa akan merasa nyaman. Strategi  pembelajaran  Unit final drive/gardan  harus  dirancang  sedemikian  rupa  dengan mempertimbangkan  kemajuan  Ilmu  Pengetahuan  dan  Teknologi  di  samping  harus bertumpu pada pengalaman indera menuju terbentuknya pengalaman kesimpulan yang logis.
Metode  Demontrasi  sebagai  salah  satu  alternatif  dalam  pembelajaran  Unit final drive/gardan  yang membawa  siswa  belajar  dalam  suasana  yang  lebih  aktif  nyaman  dan menyenangkan. Siswa  akan  lebih  bebas  dalam  menemukan  berbagai  pengalaman  baru  dalam belajarnya, sehingga diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa. Dalam kegiatan belajar siswa, guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa  berperan  sebagai  penerima  atau  yang  dibimbing. 
Proses  interaksi  ini  akan  berjalan  baik  apabila  siswa  banyak  aktif  dibandingkan guru. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kesempatan ini akan diterapkan metode demonstrasi  untuk  pembelajaran  Unit final drive/gardan  siswa kelas XI SMK ................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015.
B.     Identifikasi  Masalah
Dengan melihat hasil tersebut, peneliti dibantu oleh teman sejawat mencoba untuk mengidentifikasi masalah yang ada dalam pembelajaran. Dari hasil observasi dan diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi  dalam pembelajaran. Masalah-masalah itu antara lain :
1.      Rendahnya hasil belajar siswa
2.      Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran masih sangat kurang
3.      Suasana pembelajaran yang membosankan
4.      Siswa kurang menguasai konsep tentang penyederhanaan berbagai bentuk pecahan.
5.      Kurang dipahaminya materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru
Berdasarkan identifikasi pada masalah pembelajaran Unit final drive/gardan hasil belajar pada pembelajaran Unit final drive/gardan  maka ada beberapa pertanyaan yang merefleksi diri (peneliti) tentang masalah tersebut.  Adapun penyebab rendahnya penguasaan siswa terhadap materi  pecahan, antara lain :
  1. Guru belum melibatkan siswa  secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar
  2. Penyampaian materi pembelajaran oleh guru kurang mengena pada peserta didik
  3. Guru kurang mampu mengaitkan materi yang dipelajari dengan konsep nyata yang ada dalam keseharian siswa.
  4. Pusat belajar bukan pada materi, melainkan pada guru. Atau, proses pembelajaran bersifat abstrak, sehingga siswa pasif.
  5. Metode pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu cepat, sehingga berakibat pada berkurangnya minat belajar siswa terhadap materi pembelajaran.
C.    Rumusan Masalah
Agar penelitian memiliki arah yang jelas, maka diperlukan suatu rumusan masalah yang dijadikan penuntun terhadap pelaksanaan penelitian. Adapun rumusan masalahnya adalah :
1.      Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa  kelas XI SMK ................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015  melalui penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran Unit final drive/gardan?
2.      Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa  kelas XI SMK ................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015  melalui penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran Unit final drive/gardan?

 


D.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka ditetapkan tujuan dari pelaksanaan penelitian tingakan kelas ini, sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa  XI SMK ................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015  dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran Unit final drive/gardan .
  2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMK ................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015  setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran Unit final drive/gardan .
E.     Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
1)      Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran Unit final drive/gardan.
2)      Menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai pembelajaran Unit final drive/gardan dengan menggunakan metode demonstrasi.
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi siswa
1)      Aktivitas siswa dalam pembelajaran Unit final drive/gardan  meningkat.
2)      Hasil belajar siswa meningkat pada pembelajaran Unit final drive/gardan .
3)      Siswa lebih dapat mencintai alam sekitar.
b.      Bagi Guru
1)      Menambah  pengetahuan  tentang  penerapan  metode  demontrasi  sebagai metode pembelajaran.
2)      Guru  lebih  termotivasi  untuk  melakukan  penelitian  tindakan  kelas  yang bermanfaat bagi perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran.
3)      Guru  lebih  termotivasi  untuk  menerapkan  strategi  pembelajaran  yang  lebih bervariasi, sehingga materi pelajaran akan lebih menarik.
c.       Bagi sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.





BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.  Kerangka Teori
1.      Aktivitas Belajar Siswa
Istilah aktivitas sering dikenal dalam kehidupan sehari-hari yang bermakna kegiatan. dijelaskan bahwa "Activity is being active or lively, when a man is over seventy last time of full us usually past,"   Artinya: Aktivitas mengerjakan sesuatu kegiatan dengan aktif, di mana seseorang mempergunakan waktunya semuanya selalu berhasil, Sedangkan belajar atau learning dapat didefenisikan : "Learning Is a relatively permanent change In behavioral tendency and is the result of reinforced practice," (John P. De Cacco, 1996:243)  Yang bermaksud: Belajar adalah perubahan yang relatif tetap dalam kecenderungan berpusat dan ia membawa hasil kenyataan yang kuat.  Pendapat lain tentang belajar berbunyi :"Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian (M.Ngalim Purwanto, 1985: 81) 
Dalam proses pembelajaran, aktivitas merupakan salah satu faktor penting, karena  aktivitas  merupakan  proses  pergerakan  secara  berkala  dan  tidak  akan tercapainya  proses  pembelajaran  yang  efektif  apabila  tidak  adanya  aktivitas. Seperti  yang  diungkapkan  oleh  Dave  Meiner  (dalam Iis  Indraeni  2009:10)  bahwa “belajar berdasar aktivitas berarti bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indera sebanyak mungkin, sehingga dapat membuat seluruh tubuh dan fikiran terlibat dalam proses belajar mengajar”
Berdasarkan  penjelasan  di atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  aktivitas  belajar siswa  adalah  bergerak  aktif  secara  berkala  yang  melibatkan  fisik,  fikiran  dan semua  indera  yang  berhubungan  dengan  proses  pembelajaran.  Tidak  ada  belajar kalau  tidak  ada  aktivitas.  Oeh  sebab  itulah  aktivitas  dikatakan  asas  yang  snagt penting dalam pembelajaran.
Bila pengertian aktivitas dikaitkan dengan pengertian belajar dapat dimaksudkan : Aktivitas adalah melakukan  suatu perbuatan yang dapat merubah kepribadian seseorang dengan aktif, dimana seseorang mempergunakan waktunya, kecakapannya sehingga menghasilkan kecakapan baru yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kapandaian dan pengertian. Dengan kata la­in aktivitas belajar adalah kegiatan yang aktif dilakukan oleh seseorang untuk membawanya pada perubahan tingkah  laku yang baru dan dicerminkan  dalam kepribadiannya.
Menurut  Usman  ( dalam Iis  Indraeni  2009:11)  mengemukakan  bahwa  aktivitas belajar siswa dapat digolongkan ke dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:
a.       Aktivitas  visual  (Visual  activities)  meliputi  membaca,  menulis, melakukan eksperimen dan demontrasi.
b.      Aktivitas  lisan  (Oral  activities)  meliputi  bercerita,  membaca  sajak, tanya jawab, diskusi dan menyanyi.
c.       Aktivitas  mendengarkan  (Listening  activities)  meliputi  mendengarkan penjelasan  dari  guru,  mendengarkan  ceramah,  mendengarkan pengarahan.
d.      Aktivitas gerak (Motor actifities) meliputi senam, atletik, menari.
e.       Aktivitas  menulis  (Writing  activities)  meliputi  mengarang,  menulis surat, membuat makalah.
2.      Hasil Belajar
Pengertian  hasil  belajar  menurut  Sudjana  (2005:19)  adalah  “Suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes  yang  disusun  secara  terencana,  baik  tes  tertulis,  tes  lisan  maupun  tes perbuatan.”. Nasution (2000:35), mengemukakan bahwa “Hasil belajar adalah suatu  perubahan  pada  individu  yang  belajar,  tidak  hanya  mengenai pengetahuan,  tetapi  membentuk  kecakapan  dan  pengahayatan  dalam  diri pribadi individu yang belajar.”.
Hasil belajar adalah kemampuan  yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman  belajarnya.  Hasil  belajar  mempunyai  peranan  penting  dalam  proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada  guru  tentang  kemajuan  siswa  dalam  upaya  mencapai  tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2007:213) mengungkap bahwa  hasil belajar merupakan hal  yang dapat dipandang dari dua sisi  yaitu sisi siswa  dan  dari  sisi  guru.  Dari  sisi  siswa,  hasil  belajar  merupakan  tingkat  perkembangan  mental  yang  lebih  baik  bila  dibandingkan  pada  saat  sebelum  belajar.
Prestasi  adalah  hasil  yang  telah  dicapai  seseorang  dalam  melakukan  kegiatan.  menurut  Bloom  dalam  Suharsimi  Arikunto  (1990:  110)  bahwa  hasil  belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.   Oemar  Hamalik  (2000:67) mengatakan  bahwa  “hasil  belajar  adalah  bila  seseorang telah  belajar  akan  terjadi  perubahan  tingkah  laku  pada  orang  tersebut,  misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.”
Hasil  belajar  merupakan  hal  yang  tidak  dapat  dipisahkan  dari  kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan  prestasi merupakan hasil dari proses belajar.  Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : Keterampilan dan  kebiasaan,  pengetahuan  dan  pengertian,  sikap  dan  cita-cita  yang  masing-masing  golongan  dapat  diisi  dengan  bahan  yang  ada pada  kurikulum  sekolah (Nana Sudjana, 2004:22).
Berdasarkan  pengertian  tersebut  maka  hasil  belajar  merupakan  tingkat keberhasilan  siswa  setelah  mengikuti  satu  kegiatan  pembelajaran  yang ditunjukkan  dalam  beberapa  bentuk  perubahan  tingkah  laku.  Perubahan tingkah  laku  tersebut  berupa  pengetahuan  (kognitif),  sikap  (afektif)  dan keterampilan (psikomotor). Hal ini sesuai dengan pendapat Benyamin Bloom (2007:85) yang mengemukakan bahwa yang diukur dalam penilaian hasil belajar adalah:
a.       Aspek  kognitif  mencakup  :  pengetahuan  (recaling)  kemampuan mengingat, pemahaman (comprehention) kemampuan memahami, aplikasi (application)  kemampuan  penerapan,  analisi  (anazlysis)  kemampuan menganalisa  informasi  yang  luas  menjadi  bagian-bagian  yang  kecil, sintesis  (syntesis)  kemampuan  menggabungkan  beberapa  informasi menjadi  suatu  kesimpulan,  evaluasi  (evaluating)  kemampuan mempertimbangkan  mana  yang  baik  dan  mana  yang  buruk memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.
b.      Aspek  afektif  mencakup  :  menerima  (receiving)  termasuk  kesadaran keinginan  untuk  menerima  stimulus,  respon,  kontrol  dan  seleksi  gejala atau  rangsangan  dari  luar,  menanggapi  (responding)  reaksi      yang diberikan  ketepatan  aksi,  perasaan,  kepuasan  dan  lain-lain,  menilai (evaluating )  kesadaran  menerima  norma,  sistem  nilai  dan  lain-lain, mengorganisasi  (organization),  membentuk  watak  (characterization) sistem  nilai  yang  terbentuk  mempengaruhi  pola  kepribadian  dan  tingkah laku.
c.       Aspek  psikomotor  mencakup  :  meniru  (perception),  menyusun (manipulating),  melakukan  dengan  prosedur  (precision),  melakukan dengan  baik  dan  tepat  (articulating),  melakukan  tindakan  secara  alami (naturalization).

Keberhasilan  suatu  pembelajaran  dilihat  dari  perubahan  perilaku  siswa sebagai  hasil  belajar.  Faktor  yang  mempengaruhi  keberhasilan  belajar  siswa antara lain :
a.       Tujuan
Tujuan adalah pedoman sekaligus sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan  pembelajaran.  Kegiatan  proses  pembelajaran  dapat  berhasil berpangkal dari jelas tidaknya perumusan tujuan pembelajaran.
b.      Guru
Guru adalah tenaga pengajar  yang memberi atau mentransfer ilmu pengetahuan  serta  mendidik  dan  membimbing  anak  didiknya  di  sekolah. Guru  adalah  orang  yang  berpengalaman  dalam  bidang  profesinya  dengan keilmuan  yang  dimilikinya  akan  menentukan  keberhasilan  suatu  proses pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa yaitu hasil belajar.

c.       Anak didik (siswa)
Anak  didik  (siswa)  adalah  orang  yang  sengaja  datang  ke  sekolah dengan  tujuan  untuk  belajar  agar  menjadi  orang  yang  berilmu  dan  pintar sebagai  bekal  dikemudian  hari.  Faktor  dari  dalam  diri  siswalah  yang menentukan dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
d.      Kegiatan pembelajaran
Kegiatan proses belajar mengajar adalah terjadinya interaksi antara guru  dengan  siswa,  siswa  dengan  siswa  untuk  mencapai  tujuan pembelajaran  yang  diharapkan.  Guru  harus  dapat  menciptakan  suasana belajar  yang  kondusif  sehingga  siswa  merasa  senang  dan  berminat  untuk belajar. Penggunaan metode, teknik dan strategi mengajar yang tepat akan mempengaruhi  keberhasilan  proses  pembelajaran  sehingga  hasil  belajar yang diharapkan dari siswa akan dicapai.
e.       Bahan dan alat evaluasi
Bahan  evaluasi  adalah  suatu  bahan  atau  materi  yang   terdapat di dalam kurikulum yang akan dipelajari oleh siswa. Suatu materi pelajaran harus dikemas sedemikian rupa agar siswa tertarik untuk mempelajarinya. Alat  evaluasi  adalah  alat  yang  digunakan  untuk  mengukur  keberhasilan belajar siswa baik berupa tes atau non tes
3.      Pembelajaran Unit Final Drive/Gardan
1Final drive/gardan pada kendaraan bermotor lebih dikenal dengan istilah  differensial yang artinya berbeda. Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsinya yaitu membedakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan membelok. Putaran mesin yang diteruskan oleh poros propeller akan direduksi atau diperkecil sesuai tenaga yang  diteruskan drive pinion gear ke ring gear, sebaliknya momen yang dihasilkan bertambah dan arah putaran dirubah sebesar 90° terhadap arah putaran asal. Final drive terdiri dari 2 bagian besar yaitu final gear dan differential gear.
a.       Final Gear/Final Reduction
Final gear terdiri dari drive pinion gear dan ring gear. Drive pinion gear selalu dibuat lebih kecil daripada ring gear, hal ini untuk memperkecil/mereduksi putaran agar diperoleh momen yang lebih besar, karena momen yang dihasilkan oleh transmisi belum cukup mampu untuk menggerakkan kendaraan.
Berdasarkan konstruksinya roda gigi final gear dibedakan menjadi beberapa model antara lain:
1)        Model bevel gear.
2Pada konstruksi ini perkaitan drive pinion dengan ring gear berada di tengah-tengah garis pusat (garis tengah) ring gear.


2)        Model hypoid bevel gear.
3bKonstruksi model ini perkaitan drive pinion dengan ring gear berada di bawah garis pusat ring gear, sehingga membentuk offset. Kedudukan poros propeller bisa diperendah tanpa mengurangi jarak minimum ke tanah.Dengan rendahnya kedudukan propeller maka letak transmisi bisa lebih rendah maka titik berat mobil juga lebih rendah sehingga faktor keamanan lebih terjamin.

Hypoid bevel gear mempunyai permukaan gigi dengan kecepatan menggelincir yang kuat, perbandingan persinggungan gigi besar dan bekerja sangat halus hanya saja diperlukan oli special yang memiliki oil film yang kuat dan pembuatannya lebih sukar, memerlukan ketelitian yang tinggi.
Pelumas yang sesuai untuk roda gigi jenis ini adalah GL-5 berdasarkan API service classification.
3)        Model spiral bevel gear.
4Konstruksi model ini drive pinion berbentuk gigi spiral, perkaitannya dengan ring gear berada di tengah-tengah garis pusat ring gear. Putarannya halus namun proses pembuatannya memerlukan kepresisian/ketelitian yang tinggi.
4)        Helical gear.
5Pada model ini drive pinion selalu bersinggungan dengan ring gear pada lokasi yang sama tanpa ada celah antara kedua gigi tersebut. Oleh sebab itu bunyi dan getaran yang timbul sangat kecil. Dari beberapa model di atas yang sering digunakan pada kendaraan penggerak roda depan adalah model helical gear, sedangkan pada penggerak roda belakang adalah model hypoid bevel gear.



5)        Differential Gear 
6Bila kendaraan sedang membelok maka roda kanan dan kiri berputar harus dengan kecepatan berbeda, karena pada saat membelok jarak tempuh  roda roda bagian luar lebih panjang dari pada bagian dalam. Bila salah satu roda berada pada jalan datar dan yang lainnya pada jalan bergelombang seperti pada gambar, roda (A) pada permukaan jalan bergelom-bang dan roda (B) pada permukaan jalan datar maka roda (A) akan berputar lebih cepat dari pada roda (B).






6b




7Prinsip dasar cara kerja differential gear
7b









Bila beban (w) yang sama diletakkan pada setiap rack, kemudian shackle ditarik ke atas maka kedua rack akan terangkat pada jarak yang sama sejauh shackle ditarik ke atas, selama tahanan pada kedua sisi pinion sama.
Bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan shackle ditarik ke atas seperti pada gambar (b), pinion akan berputar sepanjang gigi rack yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan yang diberikan pada pinion dan ini mengakibatkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat. Jarak rack yang terangkat sebanding dengan jumlah putaran pinion.
Cara kerja differential gear
8Pada saat jalan lurus.









Pada saat kendaraan jalan lurus pada jalan datar tahanan gelinding (rolling resistance) pada kedua roda penggerak (drive gear) relatif sama.
Bila tahanan kedua poros axle belakang sama (A dan B) , pinion tidak berputar sendiri tetapi ring gear, differential case dan poros pinion  berputar bersama dalam satu unit. Dengan demikian pinion hanya berfungsi untuk menghubung-kan side gear bagian kiri dan kanan, sehingga menyebabkan kedua drive wheel berputar pada rpm yang sama.
8b








Pada saat membelok.
9b9






Pada saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda kanan. Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah 2 kali putaran ring gear.
4.      Metode Demonstrasi
a.       Pengertian Metode Demontrasi
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya (Syaiful, 2008:210).
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan” (Muhibbin Syah, 2000:22).
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, (2000:2) bahwa “metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran”.
Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan.
b.      Tahapan Metode Demontrasi
1)      Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
a)      Merumuskan  tujuan  yang  harus  dicapai  oleh  siswa  setelah  proses demonstrasi berakhir.
b)      Mempersiapkan  garis  besar  langkah-langkah  demonstrasi  yang  akan dilakukan.
c)      Melakukan  uji  coba  demonstrasi  yang  akan  dilaksananakan  sebelum melaksanakannya  di  kelas,  agar  tidak  terjadi  kekeliruan  berkaitan  dengan materi pembelajaran dan juga tujuan dari demontrasi yang dilakukan.
2)      Tahap Pelaksanaan
a)      Langkah pembukaan.
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya :
·         Mengatur  tempat  duduk  yang  memungkinkan  semua  siswa  dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
·         Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
·         Mengemukakan  tugas-tugas  apa  yang  harus  dilakukan  oleh  siswa, misalnya  siswa  ditugaskan  untuk  mencatat  hal-hal  yang  dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
b)      Langkah pelaksanaan demonstrasi.
·         Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk  berpikir,  misalnya  melalui  pertanyaan-pertanyaan  yang mengandung  teka-teki  sehingga  mendorong  siswa  untuk  tertarik memperhatikan demonstrasi.
·         Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
·         Yakinkan  bahwa  semua  siswa  mengikuti  jalannya  demonstrasi  dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
·         Berikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  secara  aktif  memikirkan  lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
c)      Langkah mengakhiri demonstrasi.
Apabila  demonstrasi  selesai  dilakukan,  proses  pembelajaran  perlu  diakhiri dengan  memberikan  tugas-tugas  tertentu  yang  ada  kaitannya  dengan pelaksanaan  demonstrasi  dan  proses  pencapaian  tujuan  pembelajaran.  Hal ini  diperlukan  untuk  meyakinkan  apakah  siswa  memahami  proses demonstrasi  itu  atau  tidak.  Selain  memberikan  tugas  yang  relevan,  ada baiknya  guru  dan  siswa  melakukan  evaluasi  bersama  tentang  jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
3)      Tindak Lanjut
Di  ahir  pembelajaran  setelah  siswa  diberi  tugas,  peneliti  memeriksa  hasil pekerjan siswa untuk dapat menyimpulkan sejauh mana tujuan yang di tentukan dapat tercapai.
c.       Kelebihan dan Kekurangan Metode Demontrasi
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:211) kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
1)      Kelebihan metode demonstrasi 
a)      Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingg hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Di samping itu, perhatian siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang lainya.
b)      Dapat membimbing siswa ke arahberpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
c)      Ekonmis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
d)     Dapat mengurangi kesalahan-kesalahn bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaan yang jelas dari hasil pengamatannya.
e)      Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banysk
f)       Beberapa persoalan yang menimbulkan petanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.
2)      Kekurangan metode demonstrasi
a)      Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan kadang-kadang terjadiperubahan yang tidak terkontrol.
b)      Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus, kadang-kadang alat itu susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.
c)      Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan leh peserta didik.
d)     Tidak semua hal dapatdidemonstrasikan di kelas.
e)      Memerlukan banyak waku sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minimum.
f)       Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata atau sebenarnya.
g)      Agar demonstrasi mendapaptkan hasil yang baik diperlukan ketekitian dan kesabaran.

Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proes mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. 
d.      Langkah-langkah  Penerapan  Metode  Demonstrasi 
Adapun  prosedur  pelaksanaan  metode  demonstrasi  yang  dapat diterapkan  yaitu : 
1.  Perencanaan
Dalam perencanaan hal- hal yang dilakukan ialah :
a.  Merumuskan  tujuan  yang  baik  dari  sudut  kecakapan  atau  kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah metode demonstrasi berakhir.
b.  Menetapkan garis- garis besar langkah-langkah demontrasi yang akan dilaksanakan.
c.  Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
d.   Selama demonstrasi berlangsung guru harus introspeksi diri apakah :
1)   Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
2)   Apakah  semua  media  yang  digunakan    telah  ditempatkan  pada posisi  yang  baik,  sehingga  semua  siswa  dapat  melihat  semuanya dengan jelas.
3)   Siswa disarankan membuat catatan yang dianggap perlu.
2.  Pelaksanaan
a.  Langkah  pembukaan,  sebelum  demonstrasi  dilakukan  ada  beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
1)   Aturlah  tempat  duduk  yang  memungkinkan  semua  siswa  dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
2)   Kemukakan tujuan yang harus dicapai oleh siswa.
3)   Kemukakan  tugas-tugas  apa  yang  harus  dilakukan  oleh  siswa, misalnya  siswa  ditugaskan  untuk  mencatat  hal-hal  yang  dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
b.  Langkah pelaksanaan demonstrasi
1)   Memulai  demonstrasi  dengan  kegiatan-kegiatan  yang  merangsang siswa  untuk  berpikir  dengan  diberi  pertanyaan-pertanyaan  yang dapat mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
2)   Menciptakan  suasana  yang  menyejukkan  dengan  menghindari suasana yang menegangkan.
3)   Meyakinkan  siswa  untuk  mengikuti  jalannya  demonstrasi  dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.
4)   Memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  secara  aktif  memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
c.   Langkah  mengakhiri  demonstrasi,  apabila  demonstrasi  selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan :
1)   Tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan demonstrasi.
2)   Pencampaian tujuan pembelajaran.
3)   Memberikan tugas yang relevan.
4)   Melakukan  evaluasi bersama tentang  jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
B.     Kerangka Berpikir
Pelaksanaan pembelajaran unit final driver/gardan masih bersifat konvensional karena siswa diminta membaca soal kemudian menjawab pertanyaan, serta minimnya penggunaan alat peraga dan pemilihan metode mengajar yang kurang sesuai dengan karakteristik siswa,  akibatnya aktivitas siswa menjadi kurang yang berujung pada rendahnya hasil belajar. Hal tersebut juga terjadi pada pembelajaran unit final driver/gardan  siswa kelas XI SMK ................... . Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu solusi sebagai upaya perbaikan terhadap proses dan hasil pembelajaran adalah dengan menerapkan metode demonstrasi. Kondisi akhir yang ingin dicapai dalam penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran unit final driver/gardan  siswa kelas XI SMK ...................  adalah meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa.
Untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai alur berpikir dari permasalahan dan solusi tindakan serta hasil yang diharapkan dengan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran unit final driver/gardan  siswa kelas XI SMK ...................  sebagaimana dijelaskan pada bagan kerangka berpikir  di bawah ini :



 


















Gambar 2.1. Kerangka Berpikir  Penelitian Tindakan Kelas

C.    Hipotesis Tindakan
Berdasarkan paradigma dari kerangka pikir di atas, dapat diturunkan hipotesis tindakan sebagai berikut:
1.      Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran unit final driver/gardan nya dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran unit final driver/gardan nya.
2.      Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran unit final driver/gardan nya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik secara individual maupun klasikal.

 


Untuk mendapatkan file secara lengkap terdiri dari BAB I, II, IV, V, lampiran2 serta halaman depan silahkan klik disini