UPAYA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI POKOK MENEMUKAN POKOK
PIKIRAN NASKAH BACAAN DENGAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS IV SEKOLAH
DASAR NEGERI ...........
KECAMATAN ............... TAHUN PELAJARAN ....................
ABSTRAK
Permasalahan pembelajaran
yang muncul terutama di kelas V SD Negeri ............... tempat peneliti mengajar adalah rendahnya motivasi belajar
yang berimplikasi pada rendahnya hasil belajar siswa baik secara individu
maupun klasikal. Penelitian dilaksanakan di kelas SD Negeri ...........Tahun Pelajaran ......., sebanyak dua siklus. Setiap siklus
kegiatan penelitian meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Subyek penelitian adalah 23 siswa, metode pengumpulan data yang digunakan
adalah pengamatan dan tes hasil belajar setiap akhir siklus, indikator
keberhasilan secara individual yaitu mencapai nilai 70 dan klasikal yang
mencapai nilai 70 sebanyak 70% lebih dikatakan berhasil. Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan
pendekatan teknik membaca intensif pada materi menemukan pikiran pokok teks bacaan dapat
meningkatkan jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada keadaan awal sebanyak 6
siswa (26,09%), setelah dilaksanakan perbaikan dengan penggunaan teknik membaca intensif. pada
siklus I meningkat menjadi 12 siswa atau 52,17% dan pada siklus II meningkat
kembali menjadi 21 siswa atau 91,30%. Penjelasan mengenai peningkatan nilai
rata-rata hasil belajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi menemukan pokok
pikiran teks bacaan dengan menggunakan teknik membaca intensif menunjukkan
peningkatan yang cukup signifikan di mana pada kondisi awal sebesar 60,00
meningkat menjadi 66,09 pada siklus I dan pada akhir siklus II meningkat
menjadi 72,61, sedangkan motivasi belajar meningkat dari 39,13% atau 9 siswa
pada studi awal menjadi 95,65% atau 22 siswa pada siklus kedua. Kesimpulannya
adalah penerapan teknik membaca intensif
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri ............ Tahun Pelajaran ..................
Kata Kunci : membaca
intensif, pikiran pokok, motivasi, hasil belajar
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah
bertujuan agar peserta didik terampil berbahasa
Indonesia. Terampil berbahasa
Indonesia artinya peserta didik mampu menggunakan bahasa
Indonesia secara lisan
maupun tulisan. Keterampilan berbahasa yang
dimiliki peserta didik
memungkinkan peserta didik
itu dapat melahirkan gagasan, pengetahuan,
perasaan, serta keinginan dalam bentuk bahasa yang baik. Dalam KTSP 2006 disebutkan bahwa pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia terdapat 4 aspek
keterampilan berbahasa, yaitu membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan.
Guru sebagai tenaga pendidik atau
pengajar yang telah dibekali seperangkat kemampuan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, tentu harus berperan sebagai demonstrator, pengelola
kelas, mediator, motivator
dan fasilitator yang
optimal sehingga pembelajaran yang dilaksanakan akan mencapai tujuan
yang ditetapkan. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa keterampilan dan
kemampuan menulis siswa di sekolah dasar
masih belum memuaskan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa
hambatan, baik yang
bersifat internal maupun
eksternal. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya
adalah hambatan psikologis
maupun metodologis. Hambatan psikologis dapat
dilihat dari sikap
sikap kebanyakan peserta didik
yang menganggap pembelajaran
menulis sebagai suatu
beban dan sulit. Sementara
hambatan metodologis dapat
dilihat dari penggunaan
metode pembelajaran yang cenderung
kurang proporsional, dimana
antara teori dan praktek
masih belum seimbang.
Banyak
masalah yang dilontarkan
dalam pembelajaran membaca. Selain
rendahnya minat siswa
terhadap pembelajaran membaca,
masalah tersebut juga termasuk
kurangnya kreativitas guru
untuk mengembangkan teknik pembelajaran membaca.
Informasi tersebut penulis
dapatkan melalui wawancara singkat dengan siswa dan guru mata
pelajaran yang bersangkutan. Masalah- masalah
tersebut dapat menjadi
kendala dalam mencapai
tujuan pembelajaran membaca.
Tujuan
pengajaran harus tepat
pada sasaran. Banyak
faktor yangmendukung keberhasilan
pengajaran, diantaranya guru,
siswa, sarana danprasarana,
metode dan teknik
pembelajaran. Di antara
faktor-faktor
pendukungkeberhasilan
pengajaran tersebut yang
paling banyak menentukan
keberhasilan pengajaran adalah teknik, atau cara.
Oleh karena itu,
guru harus dapat
mengkombinasikan teknik pengajaransesuai dengan situasi. Hal ini
dilakukan supaya siswa tidak bosan dan PBM tidak terkesan monoton.
Walaupun peranan guru
sangat dominan dalam
pembelajarantetapi keberhasilan dalam melaksanakan suatu pelajaran
sebagian besar ditentukanoleh pilihan bahan dan pemakaian metode yang tepat.
Permasalahan pembelajaran yang muncul terutama
di kelas IV SD Negeri ....... tempat peneliti mengajar adalah rendahnya motivasi belajar
yang berimplikasi pada rendahnya hasil belajar siswa baik secara individu
maupun klasikal. Pada studi awal menunjukkan hasil tes formatif siswa sangat
rendah terhadap materi yang diajarkan, terbukti hanya ada 6 siswa (26,09%) yang
cukup tuntas dari 23 siswa yang dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70 %
ke atas atau mendapat nilai di atas KKM sebesar 70, sedangkan sisanya 17
orang (73,91%) belum tuntas dalam
belajarnya dengan perolehan nilai di bawah 70.
Penjelasan mengenai nila rata-rata hasil belajar secara klasikal
menunjukkan angka 60,00.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti
dengan bantuan teman sejawat dan supervisor mengadakan identifikasi masalah
tentang kelemahan dan kekurangan pada proses pembelajaran yang dilaksanakan.
Melalui pengamatan kemudian didiskusikan dengan supervisor terungkap masalah
yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
1.
Kurangnya motivasi belajar siswa
2.
Siswa kurang menguasai materi
pembelajaran
3. Ketidakseriusan siswa dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang
kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
4. Pengaturan posisi duduk siswa
kurang sesuai sehingga persebaran siswa yang pandai dan tidak masih belum
merata.
5.
Keaktifan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran
kurang sesuai dengan harapan.
C.
Analisis Masalah
Analisis data dilakukan selama dan
setelah proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Adapun data
dan informasi yang dianalisis adalah dalam bentuk hasil tes (setelah proses
pembelajaran) dan non tes (selama proses pembelajaran). Berdasarkan
identifikasi pada masalah pembelajaran antara lain :
- Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran
- Guru dalam menjelaskan tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
- Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
- Metode penyajian materi yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa sekolah dasar
- Guru kurang mampu mengelola kelas dan ini berdampak pada proses edukatif yang diharapkan kurang berhasil
Jika hal ini dibiarkan, jelas akan
berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar siswa selanjutnya. Sadar akan
keadaan tersebut, peneliti mencoba
melakukan upaya perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa kelas IV pada pelajaran Bahasa
Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan dengan teknik
membaca intensif.
D.
Pembatasan Masalah
Permasalahan yang
dibahas pada penelitian ini agar tidak terlalu luas dan tifak fokus maka
dibatasi hanya pada upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada
pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan
dengan teknik membaca intensif pada siswa kelas IV SD Negeri ............ Tahun Pelajaran ..................
E.
Rumusan Masalah
Dari uraian sebagaimana latar belakang
masalah tersebut di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah dari
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
1.
Apakah melalui penerapan teknik
membaca intensif dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas IV SD Negeri ..............Tahun Pelajaran .............. pada pembelajaran bahasa
Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan?
2.
Apakah melalui penerapan teknik
membaca intensif dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV SD Negeri ...............Tahun
Pelajaran ........... bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks
bacaan?
F.
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari
penelitian ini, adalah :
1.
Untuk mengetahui peningkatan motivasi
belajar siswa kelas IV SD Negeri ............... Tahun
Pelajaran ........... pada pembelajaran
bahasa Indonesia materi menemukan pikiran pokok teks bacaan dengan teknik
membaca intensif.
2.
Untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa siswa kelas IV SD Negeri ................ Tahun
Pelajaran ........ pada pembelajaran
bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan materi menemukan
pikiran pokok teks bacaan dengan teknik membaca intensif.
G.
Manfaat Penelitian
Melalui
kegiatan pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia
diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya :
1.
Bagi siswa
a.
Ikut berperan
aktif dalam pembelajaran
dan meningkatkan keterampilan
membaca intensif.
b.
Dapat meningkatkan
pemahaman dan keterampilan
membaca intensif pada pembelajaran bahasa Indonesia.
2.
Bagi Guru
a.
Hasil penelitian
memberikan pengetahuan dan
pengalaman juga solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan
guru.
b.
Meningkatkan kemampuan
profesionalisme guru secara kreatif dan
inovatif, sehingga pembelajaran
lebih efektif dan
efisien sehingga guru dapat
mengoptimalkan kemampuannya dalam
memilih dan menggunakan
metode pembelajaran
3.
Bagi sekolah
a.
Dapat memberikan kontribusi dalam
usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di
sekolah.
b.
Dapat dijadikan
bahan acuan dalam
meningkatkan proses pembelajaran
yang lebih baik
melalui penerapan teknik membaca
intensif pada pembelajaran bahasa Indonesia.
Untuk mendapatkan file secara lengkap terdiri dari BAB I, II, III, IV, V, lampiran2 serta halaman depan silahkan klik disini