LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM
MENYUSUN BUTIR SOAL TES ULANGAN HARIAN DI SD NEGERI
...........................................
KECAMATAN ......................
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Kenaikan Pangkat
............................... dst disesuaikan
Oleh :
………………………………………..
SEKOLAH DASAR NEGERI ............
KECAMATAN ............
............
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami telah dapat
menyelesaikan penyusunan PTS (Penelitian Tindakan Sekolah) SDN ............
Kecamatan ............ ............. Masalah yang kami angkat berjudul “PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENYUSUN BUTIR SOAL TES ULANGAN HARIAN DI
SD NEGERI ...........................................
KECAMATAN
......................”.
Dalam penyusunan PTS ini tentu saja
tidak terlepas dari kerja sama tim
penyusun dan bantuan semua guru yang ada di lingkungan SDN ............
Kecamatan ............ ............. Kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian PTS ini kami sangat menghargai dan kami ucapkan terimakasih. Kami
menyadari PTS yang kami susun ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karenanya sangat kami harapkan kritik dan koreksi dari para pembaca maupun pihak yang terkait
untuk perbaikan penyusunan PTS di masa mendatang.
Sebagai akhir kata, kami berharap
dengan penyusunan PTS ini bisa
bermanfaat untuk mengevaluasi masalah yang kami hadapi dan
mencari jalan penyelesaian yang terbaik dan terprogram, yang pada gilirannya
bisa berimbas pada peningkatan mutu pendidikan
di SDN ............ Kecamatan ............ .............
............, ............
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
1.
|
Judul Penelitian
|
PENERAPAN METODE DISKUSI
KELOMPOK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENYUSUN BUTIR SOAL
TES ULANGAN HARIAN DI SD NEGERI ...........................................
KECAMATAN
......................
|
2.
|
Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap
b. NIP
c. Pangkat. Golongan
d. Tempat Tugas
e. Kabupaten/Kota
f. Provinsi
g. Alamat Kantor
h. Telepon
|
|
3.
|
Lama Penelitian
|
|
4.
|
Sumber Dana
|
Swadaya
|
Catt :
Untuk lembar pengesahan yang bertanda tangan disesuaikan dengan kondisi
setempat
ABSTRAK
…………………………………………
NIP. ………………..
Rendahnya kemampuan guru dalam menyusun alat
evaluasi merupakan hal yang sangat penting dan harus mendapat perhatian yang
serius. Kenyataan yang ada di sekolah masih banyak pendidik yang menganggap
bahwa evaluasi merupakan kegiatan rutin. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
analisis dan tindak lanjut pembelajaran diyakini sebagai tugas pokoknya tetapi
belumdilakukan sesuai prosedur yang baik, sehingga terkesan kurang
berkesinambungan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
meningkatkan kompetensi guru di SDN ………………… dalam menyusun butir soal tes
ulangan harian melalui kegiatan diskusi kelompok. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kompetensi guru terutama guru di SDN ……….. dalam menyusun butir soal tes ulangan harian, dan membiasakan guru
terutama guru di SDN ………. dalam
menyusun butir soal tes ulangan harian. Subjek penelitian dalam
pelaksanaan penelitian tindakan sekolah ini adalah semua guru kelas SD Negeri
…………….. Kecamatan ……………. Kabupaten …………. Pada tahun pelajaran ……/……. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini
adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif teknik persentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada
indikator kesiapan perangkat menyusun soal tes yang harus dipersiapkan guru
sebagai langkah awal dalam menyusun soal tes yang terdiri dari silabus, RPP,
buku pegangan guru dan siswa serta kisi-kisi soal, hasil penilaian meningkat
dari 53,33, menjadi 65,83 dan pada siklus kedua menjadi 77,50
Pada indikator validasi teoritik per kompetensi
dasar (KD), dengan kegiatan melakukan penilaian terhadap penyusunan soal dengan
mempertimbangkan tiap butir soal dengan KD yang terdapat pada silabus, hasil
penilaian menunjukkan angka 42,67 pada kondisi awal, menjadi 62,67 pada
siklus pertama dan 84,00 pada siklus kedua. Pada indikator Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes, dengan
kegiatan melakukan penilaian terhadap kemampuan guru dalam membuat soal dengan
paramater sebanyak 50 soal dengan 4 option, hasil penilaian meningkat dari
34,17 menjadi 44,17 dan 50,00 pada akhir siklus kedua. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari ke tiga aspek penilaian di atas,
semua perolehan hasil pada siklus kedua telah memenuhi kriteria keberhasilan,
sehingga pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan di
SDN ………….. dinyatakan tuntas dam berhasil pada siklus kedua.
Kata Kunci : diskusi kelompok, kinerja, butir soal
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................
Halaman Pengesahan...........................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Abstrak................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.............................................................................
C. Pembatasan
Masalah....................................................................
D. Rumusan
Masalah........................................................................
E. Tujuan
Penelitian.........................................................................
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
A. Kajian Teori.................................................................................
B. Kerangka Pikir.............................................................................
C. Hipotesis Tindakan .....................................................................
BAB III METODE
PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
C. Prosedur Penelitian
D. Metode Analisis Data
E. Indikator Keberhasilan
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian............................................................................
B. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
.................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Rekapitulasi
Hasil Observasi Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes
Tabel 3.2 Penilaian Profesional dan Validasi Teoritik
Per KD .............
Tabel 3.3 Peningkatan Pencapaian Parameter dalam
Menyusun Soal Tes
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Observasi
Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes pada Kondisi Awal...............................................................................................
Tabel 4.2 Rekapitulasi Penilaian Validasi
Teoritik Per KD pada Kondisi Awal
Tabel 4.3 Rekapitulasi Peningkatan
Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes pada Kondisi Awal......................................................................................
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi
Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes pada Siklus I
Tabel 4.5 Rekapitulasi Penilaian Validasi
Teoritik Per KD pada Siklus I
Tabel 4.6 Rekapitulasi Peningkatan
Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes pada Siklus I
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi
Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes pada Siklus II
Tabel 4.8 Rekapitulasi Penilaian Validasi
Teoritik Per KD pada Siklus II
Tabel 4.9 Rekapitulasi Peningkatan
Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes pada Siklus II...............................................................................................
Tabel 4.10 Rekapitulasi Peningkatan Hasil Observasi
Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.....................................
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Validasi Teoritik Per
Kompetensi Dasar (KD) dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II..........................................................................
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Pencapaian Parameter dalam
Menyusun Soal Tes dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II........................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 4.1 Peningkatan Hasil Observasi Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes dari
Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.............................................................
Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Validasi Teoritik Per Kompetensi Dasar (KD) dari Kondisi
Awal, Siklus I dan Siklus II..........................................................................
Gambar 4.3 Peningkatan Hasil Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes dari
Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
DAFTAR
LAMPIRAN TOLONG DISESUIKAN
CATT
:
Semua
file yang ada tulisan cetak, dicetak !
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penulisan
bentuk tes merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam menyiapkan bahan
ulangan harian, ujian semesteran, ujian sekolah dan lainnya. Setiap butir tes
yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator tes yang sudah disusun di
dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah penulisan tes bentuk objektif dan kaidah
penulisan soal uraian.
Tes
merupakan suatu alat pengumpul informasi jika dibandingkan dengan alat yang
lain karena tes bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Sukarsimi,
rikunto. 2006:33). Ditinjau dari segi kegunaan tes untuk mengukur kemampuan
siswa, secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi 3 macam tes yaitu : tes
formatif, tes diagnostik, tes sumatif.
Penggunaan
bentuk tes tertulis, sangat tergantung pada perilaku / kompetensi yang akan
diukur. Ada kompetensi yang lebih tepat diukur / ditanyakan dengan
mempergunakan tes tertulis dalam bentuk tes objektif. Ada pula kompetensi yang
lebih tepat diukur dengan mempergunakan tes perbuatan / praktik.
Dengan
demikian tidak semua perilaku harus dinyatakan dengan bentuk tes uraian atau
objektif mengingat setiap bentuk tes, masing-masing memiliki keunggulan dan
juga memiliki kelemahan.
Keunggulannya
, untuk tes bentuk pilihan ganda diantaranya dapat mengukur kemampuan /
perilaku secara objektif, sedangkan untuk tes uraian diantaranya adalah dapat
mengukur kemampuan mengorganisasikan gagasan dan menyatakan jawabannya menurut
kata-kata atau kalimat sendiri. Kelemahan bentuk tes objektif diantaranya
adalah sulit menyusun pengecohnya, sedangkan untuk soal uraian diantaranya
adalah sulit menyusun pedoman perskornya.
Penilaian
adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat, untuk memperoleh
berbagai informasi ketercapaian kompetensi peserta didik (Mimin, 2006:16).
Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
perkembangan proses dan hasil belajar para peserta didik dan hasil mengajar
guru. Informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil belajar serta hasil mengajar
yaitu berupa penguasaan indikator- indokator dari kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Informasi hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
memotivasi peserta didik dalam pencapaian kompetensi dasar, melaksanakan
program remidial serta mengevaluasi kompetensi guru dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Dalam
undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 39 ayat 2 di sebutkan
bahwa Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Ditegaskan
pula Dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan
bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Pada uraian di atas jelas bahwa evaluasi pembelajaran
merupakan salah satu tugas pokok guru.
Kemampuan
guru dalam menyusun alat evaluasi merupakan hal yang sangat penting dan harus
mendapat perhatian yang serius. Secara ideal, Guru mampu membuat alat evaluasi
yang valid dan handal, sehingga antara perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran merupakan satu kesatuan proses yang berkesinambungan dan dapat
mengukur kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran dengan
tepat.
Instrumen
tes yang bermutu dapat membantu pendidik meningkatkan pembelajaran dan
memberikan informasi dengan tepat tentang peserta didik mana yang belum atau
sudah mencapai kompetensi. Salah satu ciri soal yang bermutu adalah bahwa soal
itu dapat membedakan setiap kemampuan peserta didik. Semakin tinggi kemampuan
peserta didik dalam memahami materi pembelajaran, semakin tinggi pula peluang
menjawab benar soal atau mencapai kompetensi yang ditetapkan. Makin rendah
kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran, makin kecil pula
peluang menjawab benar soal untuk mengukur pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.
Kenyataan
yang ada di sekolah masih banyak pendidik yang menganggap bahwa evaluasi
merupakan kegiatan rutin. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis dan
tindak lanjut pembelajaran diyakini sebagai tugas pokoknya tetapi
belumdilakukan sesuai prosedur yang baik, sehingga terkesan kurang
berkesinambungan. Kondisi ini akan makin disayangkan karena kepala sekolah
jarang melakukan supervise administrasi evaluasi dan pelaksanaannya. Ketika
instrument evaluasi pembelajaran tidak atau kurang sesuai dengan tujuan
pembelajaran atau materi yang diajarkan maka hasil belajar siswa tidak
menunjukkan kemampuan yang sebenarnya. Hal ini berarti instrument evaluasi
kurang valid dan atau kurang reliable. Bahkan dari kelima tugas pokok tersebut,
analisis sering tidak dilakukan, sehingga guru merasa kesulitan untuk melakukan
pemetaan kemampuan siswa.
Dalam upaya
peningkatan kualitas hasil belajar siswa yang bermuara pada kualitas pendidikan
maka instrument tes dan pelaksanaan tes (evaluasi) pembelajaran harus
ditingkatkan. Salah satu komponen yang menentukan kualitas instrument tes
adalah kemampuan guru dalam membuat instrument tes. Untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam membuat instrument tes yang valid maka guru perlu memiliki
pengetahuan secara teknis dan pembimbingan yang intensif dan berkelanjutan
tentang teknik penyusunan soal. Kepala Sekolah sebagai pemimpin pembelajaran
sudah seharusnya memberikan bimbingan kepada guru dalam meningkatkan
kompetensinya lebih khusus lagi dalam menyusun butir soal tes ulangan harian di
masing-masing kelasnya.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian sebagaimana latar belakang masalah di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana meningkatkan
kompetensi guru di SDN ………………… dalam menyusun butir soal tes ulangan harian
melalui kegiatan diskusi kelompok “.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan
sekolah ini adalah untuk:
1.
Meningkatkan kompetensi guru terutama guru di SDN ……….. dalam menyusun butir soal tes
ulangan harian
2. Membiasakan
guru terutama guru di SDN ………. dalam
menyusun butir soal tes ulangan harian.
D. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan sekolah ini
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada.
a.
Kepala Sekolah
1. Meningkatkan kemampuan
profesionalisme peneliti untuk melakukan penelitian tindakan sekolah sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi di sekolah binaan peneliti.
2. Meningkatkan kemampuan
peneliti dalam menyusun serta
menulis laporan dan artikel ilmiah.
3. Sebagai motivasi bagi
peneliti dalam membuat
karya tulis ilmiah.
4. Dengan adanya pengalaman menulis,
dapat memberikan bimbingan kepada teman-teman kepala sekolah dan guru yang akan menulis.
5. Hasil penelitian ini digunakan
peneliti sebagai evaluasi terhadap guru dalam membuat dan menyusun butir
soal tes ulangan harian
yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pembinaan kepada guru-guru lain
di sekolah lainnya.
b.
Guru
1.
Dapat meningkatkan kompetensi dalam membuat dan
menyusun soal ulangan dengan lengkap
serta menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap
pelaksanaan tugasnya.
2.
Sebagai panduan dan arahan dalam mengajar sehingga apa yang diinginkan dalam standar
isi dapat tersampaikan.
c.
Sekolah
1. Akan berdampak adanya peningkatan
administrasi guru pada KBM yang lebih lengkap.
2. Dapat
meningkatkan kualitas pendidikan
karena Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar sudah tersampaikan.
Untuk mendapatkan file secara lengkap terdiri dari BAB II, III, IV, V, lampiran2 serta halaman depan silahkan klik disini