Thursday, 20 June 2024

TESIS S-2

 

KONTRIBUSI SUPERVISI DENGAN KOMITMEN GURU

TERHADAP KUALITAS PENGAJARAN DI SMP NEGERI

SE- KECAMATAN  ................................

 

 

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Perencanaan Pembangunan Pendidikan(PPP)

 

 

 

 

Oleh

 

................................

NIM : ................................

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

UNIVERSITAS ................................

2022

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang Masalah

Pendidikan bermutu adalah pendidikan yang mampu melakukan proses pematangan kualitas peserta didik yang dikembangkan dengan cara membebaskan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan,  ketidakbenaran,  ketidakkejujuran, dan dari buruknya akhlak dan keimanan. Pendidikan bermutu lahir dari sistem perencanaan yang baik (good planning system) dengan materi dan sistem tata kelola yang baik (goodgoverenance system) dan disampaikan oleh guru yang baik (good teachers) dengan komponen pendidikan yang bermutu, khususnya guru.

Di Indonesia, rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu dari empat masalah pokok pendidikan yang telah diidentifikasi sejak tahun 60-an. Perhatian terhadap pendidikan memang cukup besar, namun meskipun sudah banyak usaha yang dilakukan, sampai kini masalah mutu pendidikan tampaknya belum dapat diatasi. Keluhan tentang rendahnya mutu lulusan masih terus bergema. Lulusan SD, SLTP, dan SLTA belum mampu bernalar dan berpikir kritis, serta masih tergantung kepada guru. Kemampuan siswa untuk mandiri belum terwujud, sehingga prakarsa siswa untuk memulai sesuatu tidak terlampau sering ditemukan (Pratiwi, 2018: 153). Penguasaan siswa lebih terfokus pada pengetahuan faktual karena itulah yang dituntut dalam ujian akhir.

Penyebab utama dari semua ini tentu sangat banyak tetapi tudingan utama banyak ditujukan kepada guru karena gurulah yang merupakan ujung tombak di lapangan yang bertemu dengan siswa secara terprogram. Oleh karena itu, guru dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai oleh siswa.

Peran seorang guru sebagai bagian dari faktor sumber daya manusia dalam sebuah organisasi dalam hal ini sekolah, sangat perlu dikembangkan potensinya dalam rangka kegiatan profesionalnya yaitu mengajar serta mendidik siswa. Maka dari itu usaha pengembangan kinerja guru perlu lebih ditingkatkan lagi.

Guru sebagai faktor penentu didalam keberhasilan proses pendidikan karena posisi sentral yang ia miliki sebagai salah satu sumber belajar mengajar. Sehingga dalam upayanya untuk mengembangkan kinerja guru, pembinaan guru mutlak diperlukan dan juga dikembangkan pula potensinya.

Adanya potensi sumberdaya guru perlu mendapat perhatian lebih agar dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepercayaan masyarakat untuk menyerahkan dan menitipkan anaknya pada institusi pendidikan untuk menuntut ilmu dan dipercayakan pada sosok guru. Maka seorang guru harus mampu mengembangkan kompetensi personal, professional serta masyarakat yang dimilikinya. Untuk meningkatkan kualitas pengajaran oleh guru di sekolah salah satunya adalah dengan mengefektifkan dimensi kompetensi supervisi.

Cara ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru baik pengetahuan maupun ketrampilan dalam pembelajaran sehingga kualitas pengajaran dapat lebih bermutu. Supervisi dimaksudkan untuk perkembangan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik dan tepat (Mustaqim, 2020 : 197). Situasi belajar dan mengajar ialah situasi dimana terjadi proses interaksi antaru guru dengan siswa yaitu usaha ke arah perbaikan pembelajaran ditujukan kepada pencapaian tujuan akhir pendidikan, dalam usaha mencapai tujuan belajar yang ditentukan sebelumnya dan pembentukan pribadi anak yang mandiri.

Sementara itu Neagley dan Evans dalam Riastuti (2017:45) menyatakan bahwa “supervision is considered as any service for teacher that eventually result in improving instruction, learning, and the curriculum”. Maksudnya supervisi merupakan pelayanan guru dalam hal peningkatan, pembelajaran, dan kurikulum.

Supervisi kepala sekolah sangat menentukan dan berperan dalam meningkatkan kinerja guru sehingga kualitas pengajaran oleh guru dapat tercapai dengan baik. Kristiawan dan Mulyasa (2019 : 126) menjelaskan pengertian supervisi pengajaran sebagai kegiatan pembinaan dengan memberi bantuan teknis dalam melaksanakan proses pembelajaran kepada guru, untuk meningkatkan pembelajaran yang berkualitas. Dengan memberikan dukungan dan evaluasi terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran, hal tersebut merupakan bantuan teknis yang dapat diberikan oleh guru. Selama ini mengharapkan supervisi yang ideal, praktiknya di lapangan ternyata masih jauh dari harapan.

Berbagai kendala, telah merubah nilai ideal supervisi pengajaran di sekolah karena aspek struktur birokrasi yang rancu, maupun aspek kultur kerja dan aspek interaksi yang kurang mendukung antara supervisor dengan guru. Maka diperlukan Penilaian Kinerja Guru (PK guru) untuk mengetahui fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru sudah dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku atau belum.

Dalam Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2007 tanggal 17 April 2007 dalam dimensi supervisi tugas kepala sekolah adalah merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

Pada umumnya kepala sekolah akan melakukan supervisi pengajaran (pembelajaran) pada guru melalui kunjungan kelas, apabila dia mendapat laporan mengenai kinerja guru yang kurang baik, atau berbeda dari teman-temannya. Faktanya bahwa pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah, masih fokus pada pengawasan administrasi saja yang ada.

Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh kepada sekolah adalah supervisi. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan supervisi adalah sebagai berikut: merencanakan program supervisi akademik dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pilihan pendekatan dan teknik yang sesuai dengan kondisi guru, menindaklanjuti hasil supervisi terhadap guru dengan cara memberikan umpan balik dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru.

Berdasarkan pada aturan tersebut, maka peran kepala sekolah sebagai supervisor sangat dinantikan sehingga dapat digunakan sebagai sarana mencapai tujuan pendidikan yakni peningkatan kualitas pembelajaran dan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

Pendidikan merupakan bidang yang menyangkut lintas sektoral, sehingga harus ada komitmen dari semua pihak terutama para penentu kebijakan pendidikan untuk mengambil kebijakan yang berorientasi pada mutu pendidikan yang berkualitas. Kebijakan peningkatan mutu pendidikan yang tinggi jika disikapi secara konsisten akan menghasilkan lulusan yang berkompeten dan pada akhirnya mampu menghasilkan warga negara yang kompetitif dalam kuantitas yang besar. Begitu sebaliknya jika kebijakan tidak berjalan dengan baik, maka akhirnya akan menghasilkan lulusan dengan kualitas rendah. Usaha membangun di bidang pendidikan merupakan suatu investasi masa depan untuk kemajuan bangsa.

Sektor pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat
strategis sebagai tempat pengelolaan sumber daya manusia, guna menghasilkan sumber daya yang bermutu agar siap menghadapi dan menyesuaikan diri dengan segala bentuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akibat adanya persaingan global. Ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada sekolah, yang keberhasilannya itu sangat dipengaruhi
oleh beberapa indikator esensial seperti, kurikulum, sarana prasarana, tenaga
kependidikan, pengelolaan atau manajemen dan lingkungan.

Kreatifitas yang dimiliki oleh guru ditentukan oleh kualitasnya. Sementara kualitas guru di Indonesia masih jauh dari apa yang diharapkan. Penelitian Suyono (1998) tentang kualitas guru di berbagai jenjang pendidikan menunjukkan bahwa : (1) guru kurang mampu merefleksikan apa yang pernah ada, (2) dalam pelaksanaan tugas, guru pada umumnya terpancing untuk memenuhi target minimal, yaitu agar siswa mampu menjawab tes dengan baik, (3) para guru enggan beralih dari model mengajar yang sudah mereka yakini tepat, (4) guru selalu mengeluh tentang kurang lengkap dan kurang banyaknya buku paket. Mereka khawatir kalau yang diajarkan tidak sesuai dengan soal-soal yang akan muncul dalam Ujian, (5) kecenderungan guru dalam melaksanakan tugas mengajar hanya memindahkan informasi dan ilmu pengetahuan saja. Dimensi pengembangan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif kurang mendapat perhatian (Hadiyanto, 2004 : 18-19)

Rendahnya mutu pendidikan disebabkan oleh faktor rendahnya kualitas pengajaran oleh guru. Walaupun pendapat ini tidak sepenuhnya benar, cukup beralasan karena faktor guru paling banyak bersentuhan dengan murid. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya pendidikan selain guru, seperti pemimpin sekolah, sarana prasarana, serta waktu belajar. Walaupun guru hanya merupakan salah satu penyebab, kontribusinya paling besar. Kemudian untuk mengatasi hal tersebut peranan supervisi pengajaran oleh kepala sekolah sangat diharapkan memberi kontribusi besar dalam peningkatan kualitas pengajaran oleh guru.

Kemudian Ahmad (2017:214-215) menyebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pengajaran oleh guru yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern berasal dari dalam diri sendiri ; kecerdasan, keterampilan dan kecakapan, komitmen, bakat, kemampuan dan minat, kesehatan dan kepribadian. Sedangkan faktor ekstern : lingkungan keluarga, lingkungan kerja, komunikasi dengan kepala sekolah dan sarana prasarana.

Rendahnya komunikasi dengan kepala sekolah dapat membuat kerenggangan hubungan kerjasama di sekolah sehingga dapat berakibat pada kurang optimalnya hasil yang dicapai.

Selain dari supervisi yang dapat mempengaruhi kualitas pengajaran oleh guru adalah komitmen dari guru itu sendiri.  Jingping Sun dalam (Susana,2018:124), dalam jurnalnya mengungkapkan bahwa komitmen guru secara signifikan berhubungan erat dengan hasil belajar siswa. Seorang guru dengan komitmen tinggi akan memiliki kepedulian terhadap tugas, kebutuhan siswa, teman sejawat atau atasan langsung, juga terhadap sekolah dan perubahan. Guru mempunyai komitmen terhadap tugas yang dibebankan kepadanya, termasuk tanggung jawab terhadap bangsa, negara, dan sesama manusia. Dengan demikian seorang guru yang mempunyai komitmen tinggi akan dapat melaksanakan tugasnya dengan sempurna, mulai dari perencanaan hingga sampai pada evaluasi dan penilaian. Dari perencanaan yang tertuang dalam bentuk silabus dan RPP sampai pada penilaian dan evaluasi, bahkan bukan saja hanya sampai pada tugas tetapi lebih pada perkembangan kehidupan kepribadian manusianya yaitu peserta didik.

Menurut Ahmad faktor yang mempengaruhi kualitas pengajaran dalam penelitian ini adalah pada faktor internal yaitu komitmen, karena terkait dengan adanya dorongan dari dalam diri guru untuk melaksanakan tugasnya. Hal ini juga didasarkan pada teori-teori yang telah diungkapkan bahwa komitmen guru merupakan faktor yang mempengarui kinerja guru dari aspek internal. Faktor eksternal dari kualitas pengajaran dalam penelitian ini adalah supervisi kepala sekolah, yakni berkaitan dengan perhargaan atas tugas, diskusi kelompok, perhatian kepala sekolah, dan adanya pelatihan-pelatihan yang dibina oleh kepala sekolah. Selain itu, didukung pula oleh teori yang mengungkapkan bahwa supervisi kepala sekolah menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pengajaran oleh guru. (Ahmad, 2017 : 227).

Peneliti berharap agar guru lebih dapat melakukan penelitian dalam kegiatan belajar mengajar, mengembangkan diri, membuat artikel, dan membuat karya ilmiah sebagai salah satu pelaksanaan dalam peningkatan kualitas pengajaran. Namun, para guru di SMP Negeri Sekecamatan .................... masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan dirinya. Hal ini disebabkan antara lain guru di SMP Negeri Sekecamatan .................... mayoritas sudah memasuki usia lanjut, kurangnya hubungan antara kepala sekolah dan guru, dan kurangnya motivasi yang diberikan kepala sekolah kepada guru.

Pertama di SMP Negeri Sekecamatan .................... guru belum dapat bekerja secara maksimal terhadap siswa karena masih banyak guru yang sering meninggalkan siswa pada saat pelajaran di kelas dan hanya memberikan tugas, terlebih pada pelajaran praktik banyak guru yang tidak selalu mendampingi siswanya. Peran komitmen seorang guru dalam hal tersebut sangatlah diharapkan. Komitmen untuk dapat bekerja secara profesional dan bekerja secara maksimal tentunya akan menghasilkan kualitas pengajaran yang baik.

Kedua guru di SMP Negeri Sekecamatan .................... kurang menggunakan media sebagai bahan pembelajaran. Seorang guru yang hanya mengandalkan pembelajaran konvensional tentunya akan membuat pembelajaran membosankan, sehingga nantinya berdampak pada banyak siswa yang tidak bergairah ketika menerima pelajaran tersebut.

Ketiga kepemimpinan yang belum aktif dari seorang kepala sekolah, sebagai supervisor tugas untuk supervisi tidak hanya untuk menjalankan sebagai syarat administrasi saja, tetapi lebih untuk memberikan manfaat dalam peningkatan kualitas pengajaran guru. Dengan bimbingan dan memotivasi kepada guru dalam pelaksanaan supervisi diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengajaran.

Berdasarkan uraian diatas realitas supervisi dalam birokrasi pendidikan, sebagai implementasi konsep-konsep teoritik supervisi dari adanya identifikasi kesenjangan tersebut. Maka penelitian ini berupaya menganalisa dan mencoba meneliti tentang, Kontribusi Supervisi dan Komitmen Terhadap Kualitas Pengajaran di SMP Negeri Sekecamatan .....................

 

 

1.2     Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka rumusan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.    Apakah terdapat pengaruh kontribusi supervisi terhadap kualitas pengajaran di SMP Negeri Sekecamatan ....................?

2.    Apakah terdapat pengaruh kontribusi komitmen terhadap kualitas pengajaran di SMP Negeri Sekecamatan ....................?

3.    Apakah terdapat pengaruh Kontribusi supervisi dan komitmen terhadap kualitas pengajaran di SMP Negeri Sekecamatan ....................?

1.3     Tujuan Penelitian.

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.    Untuk menganalisis kontribusi supervisi terhadap kualitas pengajaran di SMP Negeri Sekecamatan .....................

2.    Untuk menganalisis kontribusi komitmen terhadap kualitas pengajaran di SMP Negeri Sekecamatan ....................

3.    Untuk menganalisis kontribusi supervisi dan komitmen terhadap kualitas pengajaran di SMP Negeri Sekecamatan .....................

1.4     Manfaat Penelitian.

1.    Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan dan khasanah pengetahuan di bidang pendidikan terutama yang berkaitan dengan masalh supervisi pengajaran dan kinerja guru.

 

2.    Manfaat Praktis

Secara praktis diharapkan peneliti dalam penelitiannya dapat memberikan implementasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut ini:

a.    Bagi Guru.

Dapat menerapkan pengetahuan tentang kontribusi supervisi dan komitmen guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran.

b.    Bagi Kepala Sekolah.

Diharapkan dapat mengembangkan kurikulum pendidikan yang sesuai di SMP Negeri Sekecamatan ..................... Sebagai bahan referensi bagi guru dan sarana prasarana di sekolah untuk saling sharing dan berdiskusi dengan meningkatkan kualitas pengajaran dan hasil belajar peserta didik secara optimal.

c.    Bagi Sekolah

Dapat diterapkan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi seluruh warga sekolah dan kegiatannya terutama guru dalam upayanya untuk memajukan sekolah membawa nama harum sekolah, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa melalui usaha, upaya dan kotribusi dari hasil supervisi.

 

 

Untuk mendapatkan file secara lengkap terdiri dari BAB I, II, IV, V, lampiran2 serta halaman depan silahkan klik disini