LOGO
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI ZAT DAN KARAKTERISTIKNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD SISWA KELAS 7A
SMP NEGERI ................SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Kenaikan Pangkat Dari Golongan III/c ke III/d
Unsur Pengembangan Profesi Guru
Oleh
…………..
NIP. …………………….
SMP NEGERI ................
Alamat : Jl. ……………………… ................
Provinsi ……………….
2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(Classsroom Action Research)
1. a. Judul Penelitian : Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Materi Zat dan Karakteristiknya menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Siswa Kelas 7A SMP Negeri ................Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019
b. Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas
2. Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap : …………..
b. NIP : ……………
c. Pangkat / Golongan : Penata, III/c
d. Jabatan : Guru Mata Pelajaran
e. Sekolah : SMP Negeri ................
3. Jumlah peneliti : 1 orang
4. Lokasi : SMP Negeri ................
5. Jangka waktu : 3 (tiga) bulan mulai September 2018 sampai dengan November 2018
Mengetahui ………, 19 November 2018
Kepala Sekolah Peneliti
………………….…….. ………………….……
NIP. ……………. NIP. ……………
Mengesahkan
Pengawas Sekolah
………….
NIP. ………………….
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa permasalahan yang dialami oleh siswa yaitu rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa sebagai akibat dari ketidaktertarikan siswa dalam belajar fisika. Luasnya materi pembelajaran fisika yang harus dihafal mengakibatkan siswa mengalami kejenuhan sedangkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah saja. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki permasalahan di atas adalah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 7A SMP Negeri ................sebanyak 30 orang siswa. Tahapan dalam setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Teknik pengumpulan menggunakan metode observasi dan teknik tes, dan dokumentasi. Validasi data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisa data menggunakan teknik statistik deskriptif. Hasil analisis data penelitian pada aspek motivasi belajar mengalami peningkatan dari 33,33% atau 10 siswa pada studi awal menjadi, 60,00% atau 18 siswa, meningkat menjadi 93,33% atau 28 siswa pada siklus terakhir. Peningkatan hasil belajar dari 63,50 meningkat menjadi 70,67 pada siklus I dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 81,33 pada akhir siklus kedua serta didukung dengan peningkatan pada keadaan awal sebanyak 8 siswa (26,67%), setelah dilaksanakan perbaikan dengan penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD pada siklus I meningkat menjadi 17 siswa atau 56,67% dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 26 siswa atau 86,67%. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode problem solving terbukti dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas 7A SMP Negeri .................
Kata Kunci : motivasi, hasil belajar, cooperative learning tipe STAD
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan taufik-Nya sehingga Penelitian Tindakan Kelas, yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Materi Zat dan Karakteristiknya menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Siswa Kelas 7A SMP Negeri ................Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019”, dapat disusun sebagaimana mestinya.
Selesainya pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada:
1. Pengawas Sekolah memberikan pengarahan, bimbingan dan pengesahan dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini.
2. Kepala SMP Negeri ................yang telah memberikan saran, ijin dan pertimbangan terhadap pelaksanaan PTK selama kegiatan berlangsung.
3. Bapak dan Ibu Guru SMP Negeri ................ yang telah membimbing dan memotivasi serta mengarahkan peneliti hingga kegiatan pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati peneliti menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka pada kesempatan ini peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dari segenap pembaca. Akhir kata peneliti do’a kan semoga semua amal yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT, dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
……, November 2018
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
ABSTRAK.......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori................................................................................. 7
B. Kerangka Pikir Penelitian............................................................ 22
C. Hipotesis Tindakan...................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian......................................................................... 25
B. Metode dan Rancangan Penelitian ............................................. 25
C. Subjek Penelitian.......................................................................... 27
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................................... 28
E. Validasi Data............................................................................... 29
F. Analisis Data................................................................................ 29
G. Prosedur Penelitian ..................................................................... 30
H. Indikator Keberhasilan ................................................................ 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data............................................................................. 36
B. Hasil Penelitian............................................................................ 49
C. Pembahasan................................................................................. 53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................... 58
B. Saran ........................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Motivasi Belajar Siswa................................... 30
Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif Kondisi Awal................................................ 37
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal 38
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Fisika pada Siklus I 41
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I 42
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Fisika pada Siklus II 46
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II 47
Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Formatif Temuan Awal, Siklus I dan Siklus II 50
Tabel 4.8 Rekapitulasi Peningkatan Motivasi Siswa pada Siklus I dan Siklus II 51
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas......................... 23
Gambar 3.1 Daur PTK (dimodifikasi dari Arikunto, 2006 : 46).................. 26
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan dan Penurunan Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan II 51
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Belajar Siswa Pada Siklus I dan II 51
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Siswa Berdasarkan Tingkat Motivasi Siswa Pada Siklus I dan II .................................................................................................. 52
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Jurnal Kegiatan Penelitian
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 5.a Lembar Kerja Siswa Siklus I, Lembar Tes Formatif Siklus I, Lembar Kerja Siswa Siklus I, Lembar Tes Formatif Siklus I
5.b Lembar Observasi Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa
Lampiran 6 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran 7 Daftar Nilai Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran 8 Daftar Hadir Siswa
Lampiran 9 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran 10 Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Lampiran 11 Berkas Pelaksanaan Seminar Penelitian Tindakan Kelas
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di kelas 7A SMP Negeri ................yang beralamat di ……….. Provinsi …………..
2. Waktu Penelitian
Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini adalah 3 bulan, yaitu dari bulan September 2018 sampai November 2018 dengan perhitungan waktu kurang lebih 12 minggu. Secara lebih rinci dapat dilihat pada bagian lampiran 3 tentang Jurnal Kegiatan Penelitian.
3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah (Muslich, 2010:58). Dalam penelitian tindakan kelas terdapat langkah-langkah kegiatan seperti: a) perencanaan atau planning; b) tindakan atau acting; c) pengamatan atau observing; dan d) refleksi ataureflecting. (Arikunto, 2007:6)
B. Metode dan Rancangan Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah classroom action research (Arikunto, 2010:23).
PTK merupakan kegiatan perbaikan pembelajaran yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan berdaur atau siklus dengan empat langkah utama yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Tahapan PTK di sini sebenarnya merupakan reflektif guru pada permasalahan yang dihadapi dalam kelasnya. Dari sinilah penelitian tindakan kelas akan dilakukan. Penjelasan secara rinci mengenai daur siklus PTK sebagaimana gambar 3.1 di bawah ini
Gambar 3.1 Daur PTK (dimodifikasi dari Arikunto, 2006:46)
Prosedur sebagaimana dijelaskan pada daur PTK di atas, selanjutkan ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan :
1. Perencanaan
Perencanaan selalu mengacu kepada tindakan apa yang dilakukan, dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana obyektif dan subyektif. Dalam perencanaan tersebut, perlu dipertimbangkan tindakan khusus apa yang dilakukan, apa tujuannya. Mengenai apa, siapa melakukan, bagaimana melakukan, dan apa hasil yang diharapkan. Setelah pertimbangan itu dilakukan, maka selanjutnya disusun gagasan-gagasan dalam bentuk rencana yang dirinci. Kemudian gagasan-gagasan itu diperhalus, hal-hal yang tidak penting dihilangkan, pusatkan perhatian pada hal yang paling penting dan bermanfaat bagi upaya perbaikan yang dipikirkan. Sebainya perencanaan tersebut didiskusikan dengan Guru yang lain untuk memperoleh masukan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Jika perencanan yang telah dirumuskan sebelumnya merupakan perencanaan yang cukup matang, maka proses tindakan semata-mata merupakan pelaksanaan perencanaan itu. Namun, kenyataan dalam praktik tidak sesederhana yang dipikirkan. Oleh sebab itu, pelaksanaan tindakan boleh jadi berubah atau dimodifikasi sesuai dengan keperluan di lapangan. Tetapi jangan sampai modifikasi yang dilakukan terlalu jauh menyimpang. Jika perencanaan yang telah dirumuskan tidak dilaksanakan, maka Guru hendaknya merumuskan perencanaan kembali sesuai dengan fakta baru yang diperoleh.
3. Pengamatan
Hal yang tidak bisa dilupakan, bahwa sambil melakukan tindakan hendaknya juga dilakukan pemantauan secara cermat tentang apa yang terjadi. Dalam pemantauan itu, lakukan pencatatan-pencatatan sesuai dengan form yang telah disiapkan. Catat pula gagasan-gagasan dan kesan-kesan yang muncul, dan segala sesuatu yang benar-benar terjadi dalam proses pembelajaran. Secara teknis operasional, kegiatan pemantauan dapat dilakukan oleh Guru lain. Di sinilah letak kerja kolaborasi antar profesi. Namun, jika petugas pemantau itu bukan rekanan peneliti, sebaiknya diadakan sosialisasi materi observasi untuk menjaga agar data yang dikumpulkan tidak terpengaruh minat pribadinya. Untuk memperoleh data yang lebih obyektif,
4. Refleksi
Refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, yang telah dihasilkan, atau apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari langkah atau upaya yang telah dilakukan. Dengan perkataan lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas 7A SMP Negeri ................Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa terdiri dari siswa laki-laki …. siswa dan perempuan …. siswa
D. Teknis Pengumpulan Data
1. Tes
Kasbolah (1999:100) menyebutkan bahwa tes adalah alat ukur yang penting dalam penelitian ini, nilai yang diperoleh dari tes yang baik atau buruk dapat dijadikan petunjuk mengenai taraf kemampuan yang diukur. Tes adalah alat pengumpul informasi mengenai hasil belajar yang berupa pertanyaan atau kumpulan pertanyaan. Adapun tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu postes pada setiap akhir siklus. Tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes tulis berbentuk multiple choice (dapat dilihat pada lampiran)
2. Observasi
Nawawi, (2006:57) memberikan penjelasan bahwa kegiatan observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menginventariskan data tentang sikap siswa dalam belajarnya, serta interaksi antara guru dengan siswa selama proses pembelajaran, dengan harapan hal-hal yang tidak teramati oleh peneliti ketika penelitian berlangsung dapat ditemukan. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang pembelajaran dengan menggunakan penggunaan model Cooperative Learning tipe STAD secara terperinci baik mengenai aktivitas siswa maupun komponen-komponen pembelajaran lainnya guna mengetahui kondisi kelas pada saat pembelajaran berlangsung.
3. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:201) menyebutkan bahwa dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen baik tertulis, gambar maupun elektronik. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah agenda, dan sebagainya. Hasil dari dokumentasi akan digunakan sebagai pelengkap dan penguat dari data-data yang didokumentasikan. Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data rekapitulasi tentang; daftar peserta didik, daftar nilai prestasi peserta didik dan aktivitas peserta didik berupa dokumen gambar/foto selama kegiatan pembelajaran
E. Validasi Data
Untuk menjamin kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Dalam penelitian ini akan digunakan teknik triangulasi. Menurut Lexy Moeleong (2007:178) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
Dalam penelitian ini validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi. Triangulasi dilakukan dengan maksud untuk mengecek kebenaran data yang diperoleh dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain. Kebenaran hasil wawancara dengan wali kelas dapat dibandingkan dengan arsip atau dokumen maupun melalui pengarnatan ketika proses belajar berlangsung. Triangulasi sumber data dilakukan untuk mengecek kebenaran data dari guru kelas maupun anak. Sedangkan triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan data yang sama. Observasi dapat dicek kebenarannya dari arsip atau dokumen dan wawancara.
F. Analisa Data
Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data. Pada proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi, apa yang kemudian terjadi, mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan, apa penyebabnya atau ternyata sudah terjadi seperti yang diharapkan, dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut.
1. Data mengenai hasil observasi
Hasil observasi terhadap kegiatan siswa dianalisi dengan menggunakan teknik deskriftif kualitatif digambarkan dengan kata-kata atau kalimat. Berupa paparan dan penjelasan dengan kalimat yang menggambarkan mengenai hasil observasi di kelas terhadap kegiatan guru dan siswa pada setiap siklus. Komponen-komponen yang diamati atau dinilai dari motivasi siswa adalah kegiatan belajar mereka selama mengikuti pembelajaran menggunakan 4 kualifikasi nilai. Dalam bentuk tabel penilaian motivasi siswa sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Motivasi Belajar Siswa
No |
Rentang Nilai |
Kriteria Nilai |
Keterangan |
1 |
90-100 |
Sangat Baik |
Tuntas |
2 |
80-89 |
Baik |
Tuntas |
3 |
70-79 |
Cukup |
Blm Tuntas |
4 |
60-69 |
Kurang |
Blm Tuntas |
5 |
<=50 |
Sangat Kurang |
Blm Tuntas |
2. Data mengenai hasil belajar
Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar (pre test dan post test) dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai nilai 65 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 65 ini jumahnya sekitar 85% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung dengan menggunakan rumus : Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan individual = x 100 %
Ketuntasan klasikal = x 100 %
Keterangan:
Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan > 75
Ketuntasan klasikal : Jika > 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan > 85
G. Prosedur Penelitian
- Siklus I
Pelaksanaan siklus I
dibagi dalam dua pertemuan. Masing-masing
pertemuan dialokasikan selama dua jam pelajaran (90
menit). Pada setiap
pertemuan, peneliti akan menggunakan dua jam pelajaran untuk menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD
dan pada akhir siklus, peneliti akan mengadakan tes
formatif. Tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus I antara lain perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan dilakukan oleh peneliti sebelum penelitian dilaksanakan. Dalam tahap ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dan melaksanakan beberapa tindakan untuk mendukung jalannya penelitian. Tindakan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan antara lain: (1) mengidentifikasi masalah yang dihadapi peneliti dan siswa dalam proses pembelajaran; (2) merancang skenario pembelajaran yang mengarah pada model cooperative learning tipe STAD siklus I; (3) merancang alat peraga, media, lembar kegiatan siswa dan kisi-kisi tes formatif siklus I; (4) menyusun lembar pengamatan motivasi belajar siswa siklus I; (5) menyusun tes formatif siklus I.
b. Pelaksanaan
Tindakan yang
dilakukan guru saat pelaksanaan penelitian antara lain: (1) menyiapkan rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang
telah disiapkan,
dibuat dengan model cooperative
learning tipe STAD; (2) menyiapkan media dan lembar kegiatan siswa; (3) melakukan presensi siswa sebelum
memulai pelajaran; (4) memberikan pelajaran Fisika
materi zat dan karakteristiknya
dengan ceramah diselingi tanya jawab; (5)
membagi siswa menjadi 4 kelompok sesuai dengan nilai awal siswa; (6) membimbing siswa dalam kerja kelompok; (7)
mengkonfirmasi jawaban setiap kelompok;
(8) memberikan kuis dan piagam penghargaan; (9) menyimpulkan materi pembelajaran; (10) siswa mengerjakan tes formatif I
pada akhir siklus I.
Pada pembagian kelompok, nilai awal diambil dari nilai tes formatif siswa pada prasiklus. Setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen. Masing masing kelompok akan menerima lembar kegiatan siswa yang
berbeda dari kelompok lainnya. Konfirmasi jawaban setiap kelompok dilaksanakan dengan cara
setiap kelompok maju mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya. Kelompok lain dipersilakan untuk
mengomentari jawaban dari kelompok yang sedang melakukan presentasi. Dalam hal ini guru bertugas meluruskan jawaban
siswa yang kurang tepat. Setelah pengkonfirmasian jawaban, guru memberikan kuis.
Kuis diberikan
guru dalam bentuk tes individu dengan
mengerjakan soal evaluasi, kemudian dari nilai tes
individu tersebut guru menentukan skor perkembangan siswa. Skor perkembangan siswa yang baru, digunakan untuk pembentukan
kelompok pada pertemuan selanjutnya.
c. Pengamatan
Pengamatan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan indikator yang telah ditentukan. Pengamatan dilaksanakan oleh peneliti pada setiap pertemuan selama siklus penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka pengamatan difokuskan pada:
1) Hasil belajar
Pengamatan hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes formatif 1 yang diberikan guru pada akhir siklus I. Pengamatan hasil belajar ini meliputi: (1) nilai rata-rata kelas; (2) banyaknya siswa yang tuntas belajar; (3) persentase tuntas belajar klasikal.
2) Aktivitas siswa
Pengamatan aktivitas siswa meliputi: (1) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru; (2) Kerjasama dalam kelompok; (3) Kemampuan dalam mengungkap pendapat; (4) Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok; (5) Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat; (6) Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang; (7) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota lain; (8) Saling membantu dan menyelesaikan masalah; (9) Memperhatikan apa yang disampaikan guru.
d. Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan dalam pemberian tindakan saat penelitian berlangsung. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan terhadap hasil semua kegiatan pada siklus I dan hasil diskusi yang dilakukan bersama pengamat untuk memperoleh gambaran berupa hal apa saja yang perlu diperbaiki Melalui pengamatan terhadap tindakan yang sudah dilakukan, dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki agar hasil belajar, aktivitas siswa dapat mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hasil refleksi tersebut digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya padasiklus II.
- Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan. Masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam dua jam pelajaran. Tes Formatif akan dilaksanakan pada akhir siklus II. Diharapkan pada siklus ke II ini, ada peningkatan hingga memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan baik dari hasil belajar siswa, aktivitas siswa dalam pembelajaran. Tindakan yang akan dilaksanakan dalam siklus II ini antara lain perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus II sama dengan perencanaan pada siklus I. Perencanaan pada siklus II lebih dimatangkan agar hasil belajar, aktivitas siswa meningkat hingga memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. Tindakan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan antara lain: (1) merancang skenario pembelajaran yang mengarah pada model cooperative learning tipe STAD siklus II (2) merancang alat peraga, media, lembar kegiatan siswa, dan kisi-kisi tes formatif siklus II (3) menyusun lembar pengamatan motivasi belajar siswa siklus II; (4) menyusun tes formatif siklus II sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat guru. Tindakan perencanaan disusun berdasarkan refleksi pada siklus pertama, sehingga ada perbaikan-perbaikan dari siklus I yang akan diterapkan pada siklus ke II.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan
merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu menggunakan tindakan kelas. Tindakan yang dilakukan guru saat pelaksanaan
penelitian antara lain: (1) menyiapkan rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang telah disiapkan dibuat dengan
model cooperative learning tipe STAD; (2) menyiapkan media dan lembar kegiatan
siswa; (3) melakukan presensi siswa sebelum memulai pelajaran;
(4) memberikan pelajaran Fisika materi zat dan
karakteristiknya dengan ceramah diselingi tanya jawab; (5) membagi siswa menjadi 6 kelompok sesuai dengan nilai
awal siswa; (6) membimbing siswa dalam kerja
kelompok; (7) mengkonfirmasi jawaban setiap kelompok; (8) memberikan kuis dan piagam penghargaan; (9) menyimpulkan
materi pembelajaran; (10) siswa mengerjakan tes formatif pada akhir siklus II. Pada pembagian kelompok berdasarkan nilai awal, diambil
dari nilai tes
formatif siswa pada prasiklus. Setiap
kelompok terdiri dari 3-4 siswa yang heterogen.
Masing-masing kelompok akan menerima lembar kegiatan siswa yang
berbeda dari kelompok lainnya. Konfirmasi
jawaban setiap kelompok dilaksanakan dengan cara setiap kelompok maju mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Kelompok lain dipersilakan untuk mengomentari jawaban dari
kelompok yang sedang melakukan presentasi.
Dalam hal ini guru bertugas meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat. Setelah pengkonfirmasian jawaban, guru memberikan
kuis. Kuis diberikan guru dalam bentuk tes individu
dengan mengerjakan konfirmasi jawaban soal evaluasi, kemudian dari nilai tes individu tersebut guru
menentukan skor
perkembangan siswa.
c. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada siklus II sama seperti yang dilakukan pada siklus I. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat perubahan dan perkembangan yang terjadi pada siklus I. Alat pengukuran pengamatan juga sama yaitu: hasil belajar siswa menggunakan tes formatif, aktivitas belajar siswa menggunakan lembar pengamatan aktivitas siwa berdasarkan deskriptor yang telah dibuat peneliti.
d. Refleksi
Pada refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji semua tindakan baik pada siklus I maupun siklus II. Pada tahap ini peneliti membandingkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa pada siklus II dengan hasil belajar siswa, aktivitas siswa pada siklus I. Hasil perbandingan tersebut, kemudian dianalisis sebagai upaya untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi selama penelitian. Jika selama proses penelitian terjadi peningkatan hasil belajar siswa sesuai dengan indikator keberhasilan, maka dapat diartikan bahwa penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 7A pada mata pelajaran Fisika materi zat dan karakteristiknya.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran melalui upaya perbaikan pembelajaran sebagai berikut :
- Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dalam meningkatkan motivasi belajar siswa minimal 85% dari jumlah siswa secara keseluruhan.
- Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar fisika secara individual minimal mencapai KKM yaitu 75 dan secara klasikal minimal 85% siswa tuntas belajarnya
Untuk
mendapatkan file lengkap............... silahkan klik disini