LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATERI TEKS PERCAKAPAN TENTANG HIDUP RUKUN SISWA KELAS II SDN .........SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Diajukan sebagai
Persyaratan Kenaikan Pangkat dari Golongan …… ke ………
Unsur Pengembangan Profesi Guru
Oleh
.................................
NIP. ……………………..
SEKOLAH DASAR NEGERI .........
Jl……………………………..…………….. Kecamatan ………………………….
Kabupaten …………… Provinsi …………..
2018
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSSROOM ACTION RESEARCH)
1. Judul Penelitian |
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATERI TEKS PERCAKAPAN TENTANG HIDUP RUKUN SISWA KELAS II SDN ......... SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021 |
2. Identitas Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Pangkat, Golongan d. Jabatan e. Unit Kerja
f. Alamat
|
.............................................. …………………………………… ............................................. Guru SDN ......... Kecamatan ........ Kabupaten ..........
|
3. Lama Penelitian
4. Sumber Biaya |
3 bulan / dari bulan September 2020 sampai dengan bulan November 2020 Swadana |
Mengetahui ……….., 16 Maret 2020
Kepala Sekolah Peneliti
……………………………… ................................
NIP. ……………………. NIP. ………………………
Mengesahkan
Pengawas Sekolah
…………………………………..
NIP. ……………………………
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATERI TEKS PERCAKAPAN TENTANG HIDUP RUKUN SISWA KELAS II SDN .........
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Oleh
.................................
NIP. ……………………..
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi teks percakapan tentang hidup rukun pada siswa kelas II SDN ......... Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan menggunakan media pembelajaran berupa media gambar. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan sistem siklus yang terdiri dari perencanan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN ......... Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021, dengan jumlah 11 siswa, terdiri dari …. siswa laki-laki dan ….. siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes dan dokumentasi. Validasi data mengunakan teknik triangulasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan partisipasi belajar dari 27,27% atau 3 siswa pada studi awal menjadi, 54,55% atau 6 siswa pada siklus I, meningkat menjadi 100% atau 11 siswa pada akhir siklus kedua. Peningkatan hasil belajar siswa dari 55,45, meningkat menjadi 65,45 pada siklus pertama dan pada siklus II rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 76,36, sedangkan ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dimana pada studi awal hanya 2 orang siswa (18,18%) menjadi 54,55% atau 6 siswa, meningkat lagi menjadi 10 siswa atau 90,91% pada akhir siklus kedua. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran materi teks percakapan tentang hidup rukun dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa kelas II SDN ......... Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021.
Kata Kunci : partisipasi, hasil belajar, media gambar
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya, sehingga laporan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATERI TEKS PERCAKAPAN TENTANG HIDUP RUKUN SISWA KELAS II SDN ......... SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021” dapat diselesaikan atas tepat pada waktunya. Penyusunan laporan penelitian tindakan kelas IIni sebagai persyaratan untuk mencapai jenjang golongan ………… .
Dengan terselesainya laporan penelitian tindakan kelas ini berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada::
1. Pengawas Sekolah yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan pada penyusunan laporan penelitian tindakan kelas IIni.
2. Rekan-rekan guru SDN ......... yang senantiasa memberi semangat dan dorongan selama penelitian dan penyusunan karya tulis ini berlangsung.
3. Segenap warga sekolah, khususnya anak-anakku tersayang siswa kelas II SDN ......... .
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian tindakan kelas IIni masih banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat digunakan sebagai pijakan berikutnya.
………., Maret 2020
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
ABSTRAK.......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori................................................................................. 6
B. Kerangka Berpikir........................................................................ 17
C. Hipotesis Tindakan...................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian......................................................................... 20
B. Metode dan Rancangan Penelitian ............................................. 20
C. Subjek Penelitian.......................................................................... 22
D. Teknik dan Isntrumen Pengumpulan Data .................................. 22
E. Validasi Data............................................................................... 24
F. Analisis Data................................................................................ 24
G. Prosedur Penelitian ..................................................................... 26
H. Indikator dan Kriteria Keberhasilan ........................................... 27
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data............................................................................. 29
B. Hasil Penelitian............................................................................ 41
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................... 50
B. Saran ........................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Partisipasi Belajar Siswa................................. 25
Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Materi Teks percakapan tentang hidup rukun pada Kondisi Awal.............................................................................. 29
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Obervasi Partisipasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal 30
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Materi Teks percakapan tentang hidup rukun pada Siklus I......................................................................................... 33
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Partisipasi Siswa pada Siklus I 34
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran pada Siklus II.... 38
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Partisipasi Siswa pada Siklus II 40
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi Partisipasi Belajar Siswa pada Temuan Awal, Siklus I dan Siklus II 42
Tabel 4.8 Nilai Hasil Tes Formatif Temuan Awal, Siklus I dan Siklus II.. 43
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas......................... 18
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2009:63)............ 21
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Siswa Berdasarkan Tingkat Partisipasi Siswa Pada Siklus I dan II .................................................................................................. 43
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II .................................................................................................. 44
Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Belajar Siswa Pada Siklus I dan II 45
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. Surat Ijin Penelitian
2. Jurnal Kegiatan Penelitian
3. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
4. Instrumen Pengumpulan Data
a. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Soal Tes Formatif Siklus I
b. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Soal Tes Formatif Siklus II
c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
5. Analisis Data HasilPenelitian
a. Hasil Nilai Tes Formatif Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
- Hasil Nilai Penilaian Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
6. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
7. Daftar Hadir Siswa
8. a. Foto Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Kondisi Awal
b. Foto Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
c. Foto Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
- Alat Peraga
Alat peraga adalah komunikasi atau perantara yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan suatu pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan cirri-ciri dari konsep yang dipelajari. Menurut Nasution (2003: 100) “alat peraga adalah alat pembantu dalam mengajar agar efektif”. Pendapat lain dari pengertian alat peraga atau Audio-Visual Aids (AVA) adalah media yang pengajarannya berhubungan dengan indera pendengaran. Sejalan dengan itu ahli lain mengemukakan bahwa alat peraga atau AVA adalah alat untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera. Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan. Alat peraga adalah alat untuk membantu proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hamzah (1985: 11) bahwa “media pendidikan adalah alat-alat yang dapat dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif”. Sedangkan yang dimaksud dengan alat peraga menurut Nasution (2003: 95) adalah “alat bantu dalam mengajar lebih efektif”.
Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa media atau alat bantu mengajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
- Media Gambar
Media gambar termasuk ke dalam media visual. Sama dengan media lain, media gambar berfungsi untuk menyalurkan pesan dan penerima sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Supaya proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien, simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar. Secara khusus gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Media gambar berbentuk dua dimensi (grafis) karena hanya memiliki ukuran panjang dan lebar. Yang termasuk media gambar adalah gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, kartun, komik, poster, peta dan lain-lain. Media gambar telah berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi seperti gambar fotografi. Gambar fotografi bisa diperoleh dari berbagai sumber : surat kabar, majalah, brosur, dan buku-buku.” Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperolah dari berbagai sumber tersebut dapat dipergunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar pada tiap jenjang pendidikan dan berbagai disiplin ilmu ” (Sujana 2000: 78).
Di samping itu gambar/fotografi juga sangat mendorong para siswa untuk membangkitkan minatnya pada pelajaran, membantu mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, melukis, menggunakan serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku-buku teks. Kriteria dalam pemilihan media gambar adalah berdasarkan persyaraitan artistik. Media gambar yang memiliki kriteria artistik adalah media gambar grafis.
Media memiliki unsur-unsur adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat digunakan untuk mengungkapk,an fakta atau gagasan menggunakan kata-kata, angka, serta bentuk simbol (lambang). Media grafis merupakan gambar yang sederhana untuk menggambarkan data kuantitatif yang akurat dan mudah untuk di mengerti. Media pembelajaran gambar mempunyai beberapa kelebihan yaitu sifatnya konkrit, gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Media gambar juga dapat mengatasi keterbatasan pengamatan manusia, dapat memperjelas suatu masalah, gambar juga dapat digunakan tanpa memerlukan alat khusus.
Di samping itu media gambar atau foto juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu gambar hanya menekankan persepsi indra mata, gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Ada beberapa syarat harus terpenuhi supaya gambar itu baik sebagai media pendidikan setidaknya gambar itu akan cocok dengan tujuan pendidikan. Gambar tersebut harus otentik, sederhana dan ukurannya relatif serta gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan, gambar juga hendaknya bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
a. Pengertian Media
Media pembelajaran telah dikenal sejak lama, sejak pendidikan formal atau pengajaran itu ada. Terdapat banyak pengertian atau definisi tentang media. Namun definisi-definisi yang dimunculkan mengandung makna yang hampir sama. Secara etimologis, kata “media” adalah bentuk jamak dari medium, yang dalam bahasa latin berarti alat, sarana, dan perantara. Media adalah sarana yang digunakan untuk menampilkan pelajaran dan dalam pengertian yang lebih luas disebut media pendidikan, dengan pengertian bahwa pendidikan bukan hanya mencakup pengajaran saja tetapi juga pendidikan dalam arti yang lebih luas.
Media pendidikan dalam arti sempit terutama hanya memperhatikan dua unsur dari model kawasan keseluruhan yakni bahan dan alat, walaupun juga memberi catatan bahwa persoalan yang dihadapi disekolah bukan Cuma menyangkut kedua unsur tetapi juga melibatkan orang-orang yang menyediakan dan mengoperasikannya, masalah rancangan, produksi, pemanfaatan, pengorganisasian, dan pengelolaannya, sehingga bahan dan alat itu dapat berinteraksi dengan siswa. Proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yang diciptakan oleh guru dan siswa, dimana kadang terjadi gangguan atau hambatan. Untuk mengatasi hambatan itu diperlukan adanya media pengajaran yang dapat untuk meningkatkan efektivitas belajar mengajar. Menurut Oemar Hamalik (1982 : 23) media pendidikan dapat berfungsi sebagai alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Menurut Arsyad (2002: 11-13) ada beberapa kemampuan media pengajaran peristiwa, (2) kemampuan manipulatif yaitu kemampuan memindahkan suatu objek yang disesuaikan dengan keperluan, kemampuan dalam mengefektifkan proses belajar mengajar antara lain: (1) kemampuan fiksasi, yaitu media mempunyai kemampuan menangkap sesuatu objek atau distributive yaitu memungkinkan kita mentransfer atau memindahkan suatu objek melalui ruang.
Media pembelajaran mempunyai fungsi yaitu: (1) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, (2) media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, (3) media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, (4) media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.
Ada bermacam-macam media pembelajaran dalam pendidikan, yaitu:
1) Model
Model adalah alat bantu mengajar sejarah yang berupa bentuk-bentuk khusus yang bersifat tiga dimensi yang merupakan tiruan dari unsur-unsur peristiwa sejarah.
2) Bagan waktu
Bagan waktu berfungsi memberikan kerangka kronologis dalam mana peristiwa dan unsur perkembangannya bisa ditunjukkan dengan jelas. Selain itu, bagan waktu juga bisa menggambarkan unsur-unsur sebab akibat dari peristiwa sejarah dan bahkan saling hubungan antara peristiwa-peristiwa dalam berbagai aspek kondisionalnya.
3) Peta
Penggunaan peta sebagai media pengajaran sejarah, merupakan bagian integral dari materi pengajaran itu sendiri, disebabkan karena suatu peristiwa sejarah di samping unsur waktu juga punya unsur tempat atau ruang.
4) Gambar
Gambar digunakan dan diperagakan disusun pada dinding peraga. Gambar harus cukup jelas, agar siswa dapat melihat dengan jelas.
b. Prinsip-prinsip Penggunaan Media
Media merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat maksimal, maka harus memperhatikan beberapa hal bahwa sebagian bagian integral dari proses belajar mengajar.
Apabila memilih suatu media pembelajaran hendaknya memperhatikan beberapa prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran sebagai berikut:
1) Harus diketahui dengan jelas media itu bertujuan untuk apa,
2) Pemilihan media harus secara obyektif,
3) Tidak ada satu pun media yang bisa dipakai untuk semua tujuan karena masing-masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing,
4) Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar serta materi pengajaran yang akan disampaikan,
5) Untuk mengenai media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri media,
6) Pemilihan media supaya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan, dan
7) Pemilihan media juga harus didasarkan pada kemampuan, dan pola belajar
8) siswa.
c. Kelebihan dan Kekurangan Hasil Pengembangan Media Gambar.
Kelebihan dari hasil pengembangan media gambar dalam pembelajaran matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan adalah sebagai berikut:
1) Media gambar merupakan media yang umum dipakai.
Media gambar merupakan bahasa yang paling umum sering dipakai dalam proses pembelajaran. mengingat banyak sekalih manfaat yang bisa didapatkan dari media gambar, yaitu lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Media gambar juga bisa meningkatkan konsentrasi dan motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
2) Hasil Pengembangan media gambar disesuaikan dengan taraf berpikir siswa dari sederhana ke kompleks.
Kegiatan pembelajaran pada siswa SD menuntut guru untuk memberikan materi setahap demi setahap dari yang sederhana sampai yang kompleks (Sugihartono, dkk., 2007: 112). Hasil dari pengembangan media gambar dapat digunakan guru untuk menyajikan kegiatan pembelajaran matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka sesuai dengan taraf berpikir siswa dari yang sederhana ke kompleks yaitu dimulai dari siswa menetukan nilai satuan dan puluhan kemudian sampai pada pembelajaran pemahan konsep tentang cara menjumlahkan dan mengurangkan bilangan dua angka.
3) Melibatkan siswa untuk mengoprasikan media pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna.
Menurut Conny R. Semiawan (1998: 295), keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran akan mengikat siswa untuk menjaga keberadaan program dan partisipasinya dalam kegiatan pembelajaran, tentu saja posisi guru tetap menempatkan dirinya sebagai fasilitator, pendorong serta pendukung yang mampu menjadikan kegiatan pembelajaran itu sebagai aktifitas yang produktif dan media untuk berlatih dalam memecahkan permasalahan akademik khususnya, dan persoalan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian keterlibatan siswa dalam mengoprasikan hasil pengembangan media gambar menjadikan pembelajaran lebih bermakna.
4) Warna dari media gambar yang bervariasi dapat memotivasi belajar siswa.
Gagne (Abdul Majid, 2008: 69), menyatakan bahwa fase dalam kegiatan pembelajaran adalah fase motivasi, fase menaruh perhatian (attention, alertness), fase pengolahan, fase umpan balik (feedback reinforcement). Berdasakan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media harus dikembangkan. Media yang digunakan harus menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa sehingga dapat memotivasi belajar. Aspek kemenarikan ini dapat dilihat dari warna gambar yang bervariasi.
5) Bahan pembuatan media mudah didapat dan tahan lama.
Hasil dari pengembangan media gambar berupa media yang terbuat dari bahan dasar karton. Hasil pengembangan media gambar disini termasuk dalam media yang sederhana, yaitu media yang bahan dasarnya mudah diperoleh, harganya murah, cara membuatnya mudah, penggunaannya tidak sulit, dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama (Syaiful Bahri Djamarah, 1997: 213). Dengan demikian hasil pengembangan media gambar dapat memenuhi salah satu kriteria pemilihan media yaitu bahan pembuatnya mudah diperoleh dan tahan lama.
Selain kelebihan yang dimiliki, hasil pengembangan media gambar juga memiliki kelemahan yaitu, untuk bisa menggunakan hasil pengembangan media gambar ini, siswa harus memiliki pengetahuan prasyarat terlebih dahulu. Pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki adalah siswa harus terlebih dahulu mengetahui konsep materi nilai tempat satuan dan puluhan. Apabila siswa belum memiliki pengetahuan prasyarat tersebut, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam mengoprasikan hasil pengembangan media tersebut (Arief S. Sadiman, 2009: 103).
- Partisipasi
Menurut Keit Davis dalam Sastroputro (1989:35) menyatakan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta tanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.
George Terry dalam Winardi menyatakan bahwa partisipasi adalah turut sertanya seseorang baik secara mental maupun emosional untuk memberikan sumbangan-sumbangan pada proses pembuatan keputusan, terutama mengenai persoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang bersangkutan melaksanakan tanggung jawabnya untuk melakukan hal tersebut (Winardi, 2002:149). Partisipasi siswa dalam pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran (Mulyasa, 2004:156).
Jadi partisipasi yang peneliti maksud adalah partisipasi siswa yang merupakan wujud tingkah laku siswa secara nyata dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan totalitas dari suatu keterlibatan mental dan emosional siswa sehingga mendorong mereka untuk memberikan kontribusi dan bertanggung jawab terhadap pencapaian suatu tujuan yaitu tercapainya prestasi belajar yang memuaskan.
Partisipasi menurut Bloom yang dikutip oleh Winkel yaitu mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berperan dalam suatu kegiatan (Winkel, 1996: 247). Berdasarkan pengertian diatas, maka partisipasi pada hakekatnya adalah keterlibatan seseorang atau kelompok orang dalam suatu kegiatan tertentu. Keterlibatan disini tidak hanya sekedar mengikuti, namun keterlibatan dalam partisipasi melibatkan mental dan emosional partisipan. Keterlibatan-keterlibatan ini adalah ; (1) Keterlibatan dalam pembuatan keputusan, (2) Keterlibatan dalam pelaksanaan tugas, (3) Kegiatan memperoleh manfaat dan (4) Kegiatan mengevaluasi program.
Partisipasi dalam pelaksanaan adalah keterlibatan mahasiswa secara langsung, baik secara mental maupun emosional untuk mewujudkan tujuan. Partisipasi dalam pelaksanaan mencakup bentuk aktivitas-aktivitas yang umum adalah aktivitas perhatian, pendengaran, penulisan, penggambaran, ketrampilan, serta emosi.
Faktor lain yang mempengaruhi intensitas partisipasi adalah faktor prasarana dan waktu yang cukup untuk memanfaatkannya. Dalam hal ini yang ingin diketahui bagaimana partisipasi mahasiswa dalam mengikuti materi pembelajaran yang diberikan guru. Partisipasi seperti yang telah dijelaskan di atas adalah berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung dicapainya prestasi yang tinggi. Hasrat ini diperlihatkan dalam wujud frekuensi bertanya, berpendapat, menjawab pertanyaan, mencoba, mencatat, dan melakukan praktek secara bersungguh-sungguh.
Partisipasi dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru maupun bagi sekolah. Manfaat bagi sekolah adalah meningkatkan mutu sekolah. Peningkatan mutu sekolah akan diikuti oleh peningkatan persepsi masyarakat terhadap mutu sekolah, sehingga minat masyarakat untuk menguliahkan anaknya ke sekolah yang bersangkutan menjadi tinggi. Disamping itu persepsi kalangan industriawan juga meningkat, sehingga mereka senang hati menampung lulusannya. Manfaat bagi siswa adalah mereka dapat memanfaatkan motivasinya secara positif, meningkatkan harga dirinya, dan menyalurkan daya kreasinya.
- Hasil Belajar Siswa.
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Belajar bukan merupakan kegiatan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. ”Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkahlakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu” (Sudjana, 1987: 28).
Dalam proses belajar dan mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa. Interaksi guru dan siswa sebagai makna utama proses pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan siswa dalam proses belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam pembelajaran, sehingga proses atau kegiatan belajar dan mengajar adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Hasil belajar dalam kontesktual menekankan pada proses yaitu segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Nilai siswa diperoleh dari penampilan siswa sehari-hari ketika belajar. ”Hasil belajar diukur dengan berbagai cara misalnya, proses bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, dan tes” (Depdiknas: 2002).
Pembelajaran merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya, sehingga perubahan tingkah laku yang diharapkan dapat terwujud. Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Dengan demikian hasil belajar dapat dilihat dari hasil yang dicapai siswa, baik hasil belajar (nilai), peningkatan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah perubahan tingkah laku atau kedewasaannya. Horward Kysley dalam Sudjana (1990: 22) membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motorik. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri atas enam aspek, yakni: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri atas lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketetapan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretative.
Hasil belajar biasanya dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai di mana tingkatkemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasilbelajar yang dicapai. Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Di samping faktor kemampuan yang dimiliki oleh siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis .
Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadari. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, ialah kualitas pengajaran yaitu tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar dan mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pembelajaran.
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran materi teks percakapan tentang hidup rukun dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran materi teks percakapan tentang hidup rukun tersebut bersifat membosankan, tidak menarik, dan menyebabkan siswa mengantuk, tidak berminat untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa malas bertanya, malas mengerjakan tugas, dan malas mendengarkan penjelasan guru. Penugasan untuk dikerjakan di rumah juga banyak yang tidak diselesaikan sendiri. Selama proses pembelajaran siswa lebih banyak pasif. Kondisi tersebut menunjukkan siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran materi teks percakapan tentang hidup rukun. Penggunaan media pembelajaran adalah salah satu variasi dalam proses belajar mengajar di kelas. Media pembelajaran beraneka ragam, dapat berupa media audio, media visual, dan media audio visual. Penggunaan media gambar diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi pelajaran sejarah, serta siswa diharapkan dapat mengingat materi yang sudah pernah disampaikan guru dipertemuan sebelumnya.
Kerangka pikir adalah gambaran mengenai hubungan antar variabel dalam suatu penelitian, yang diuraikan oleh jalan pikiran menurut kerangka logis. Adapun kerangka berpikir dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas IIni adalah :
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas
C. Hipotesis Tindakan
Dengan mempertimbangkan dan merujuk kepada beberapa pendapat para pakar di atas, disusunlah hipotesis sebagai berikut : Diduga proses pembelajaran, partisipasi dan hasil belajar pembelajaran materi teks percakapan tentang hidup rukun siswa kelas II SDN ......... Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat ditingkatkan melalui penggunaan media gambar.
Untuk mendapatkan file lengkap............... silahkan klik disini